Keluargaku Bahagia......

Daisypath Anniversary Years Ticker

Rabu, 28 Mei 2008

Renunganku....astaghfirullah....Alhamdulillah

Ya Allah Aku bersyukur kepada-Mu atas berlimpah kenikmatan yang tlah Engkau berikan kepadaku.

Allah berikanku kesempatan lahir dalam sebuah keluarga yang bahagia, berpendidikan, beragama

Allah berikanku kenikmatan prestasi akademik yang baik di sekolah, yang bahkan aku sendiri tak mengiranya

Allah berikanku kesempatan mengenyam pendidikan dan berhasil menjadi sarjana fisika yang kata orang itu pelajaran sulit, dan bukan D3 ataupun SMA

Allah tlah memberi ku kekuatan dan menjaga auratku dari yang bukan muhrim sedari baligh-ku

Allah tlah memberi ku kekuatan dan menjaga tubuhku dari sentuhan selain muhrimku dan hanya kupersembahkan pada suamiku.

Allah berikanku kesempatan menikah di usia muda dan suami yang begitu sabar

Allah berikanku mengamanahkanku menjadi orang tua dengan pengandungan yang cepat dan anak yang lucu, sehat, penyejuk hati kami, dan solehah insyaAllah

Allah berikanku kesempatan mengamalkan ilmuku dengan tetap mempunyai lebih banyak waktu luang bersama anakku, serta memberikan ASI eksklusif kepadanya

Allah berikanku kesempatan mendidik anak-anak generasi umat yang akan datang

Allah berikan keluarga kami kelapangan rizki sehingga kami bisa bertempat teduh di rumah kami sendiri kendati masih kredit.

Allah berikan kepadaku kesempatan menjelajah dan merasakan kenikmatan ukhuwah saudara2 semuslim di daerah yang aku sendiri tak mengenal sebelumnya dan tak ada sanak saudara

Sekarang usiaku 23 tahun dengan segala kelimpahan nikmat Allah ini.

Ya Allah.....ini mungkin baru sekelumit, begitu banyak nikmat Allah yang lain yang tlah kau berikan kepadaku yang tak mampu kusebutkan.

Ya Allah ....begitu banyak kelimpahan yang tlah engkau berikan padaku yang semua ini terasa berlebih.....mengapa kadang aku masih sering merasa belum cukup dan mengeluh?

Ya Allah aku bersyukur kepada-Mu dan ampunilah segala dosa-dosaku jika aku belum bisa mensyukuri nikmat2Mu.

Nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan?

Senin, 26 Mei 2008

Deg2an Ke Surabaya

Sabtu-Minggu kemarin ima ke Surabaya. Ada kegiatan yang membuatku harus pergi ke Surabaya n nginep. Maklum, Surabaya kan ibukota jawa timur, jadi kalo ada kegiatan2 seringnya dipusatkan di sana.

Awalnya sempet mikir sekian kali untuk berangkat coz sekarang kan berarti musti bawa Silmi. Gimana tidur-nya?terakhir ima ada kegiatan nginep di Surabaya, tidurnya di lantai beralas karpet, 4 hari, dalam keadaan hamil 7 bulan. Waktu itu sih gapapa, Silmi masih di perut, nah sekarang?Trus gimana juga dengan mandinya?Silmi kan butuh air anget. Belum lagi makannya?Kalo Silmi belum makan n masih mimik ASI sih ga ribet2 amat. Silmi kan emang tiap hari-nya makannya ima buatin dan komitmenku untuk ga ngasih makanan kemasan ke dia. Semua itu membuatku berpikir berulangkali untuk berangkat. Tapi dengan segala perhitungan, rencana dan tekad serta niat yang kuat aku berangkat. Alhamdulillah ada temen, akhwat UNAIR yang notabene juga tau Surabaya n bisa bantuin selama perjalanan maupun acara.

Sampe-lah kita di tempat kegiatan, dan semua kegiatan bisa kami ikuti dengan lancar. Ternyata...kami ditempatkan di ruangan ber-AC karena bawa bayi n nyaman juga kasurnya, alhamdulillah. Mau mandi juga disediain air anget kendati bukan di hotel. Alhamdulillah Silmi juga relatif nyaman dan fine2 aja. Cuma ketika malam tiba n waktunya tidur, satu hal yang terlewat yang kita ga antisipasi adalah.....gangguan nyamuk. Alhasil, kami ga bisa tidur gara2 harus berurusan dengan nyamuk, Silmi sih bobo’ aja tuh, tapi ya musti dijagain.

Ada satu lagi yang membuatku kaget...ternyata ada ibu2 peserta yang bawa anaknya yang masih berumur 2 minggu!!!aduh ga kebayang deh..tapi fine2 n lancar2 aja tuh. Lha ima, yang Silminya udah 6 bulan aja pake khawatir sgitunya. Malu juga jadinya. Yah...semua kegiatan sudah selesai, kami pun pulang ke daerah asal kami masing-masing karena masih ada acara menunggu di Tuban siang harinya. Ternyata, bawa2 Silmi juga kegiatan tetep bisa jalan terus....alhamdulillah.

Berbagi Kebahagiaan

Beberapa hari yang lalu, ima dapet hadiah dari ayah…buanyak lagi. Ada juga yang buat Silmi. Buat umi ada mukena, baju, buku, salah satu bukunya berjudul “Lovely Luna” lengkap dengan tulisan “ Luna itu hanyalah ima…the one and only”. Trus ada buku Rich Dad poor Dad, sama resep bikin kue dari cokelat. Tapi sayangnya bajunya ga bisa ima pake coz too small. Akhirnya…dengan tidak mengurangi rasa senang yang ada, baju itu Qta kasih ke Khadimat di rumah. Beberapa waktu yang lalu juga ima dapet hadiah dari seseorang buku tentang menyusui gitu. Tapi sayangnya juga ima dah punya…ya akhirnya yang punya ima diberikan ke temen yang baru aja melahirkan. Tentunya semua tidak mengurangi maknanya, hanya ingin membuat barang2 itu bisa bermanfaat/lebih bermanfaat. Kalo Silmi kebagian boneka Kucing warna putih berbulu lebat.

Wah semuanya senang….terima kasih yah…ditunggu hadiah-hadiah berikutnya…hehe…

Luna-mu ini kan selalu menunggu tanda cinta kasih dari Ayah.

Dengan segenap cinta karena Allah………

Ima-Luna

Tuban, 20 Mei 2008

Rabu, 07 Mei 2008

Mensyukuri Nikmat Allah

“Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu beruntung”(QS: Al A'raf : 69)

Seratus tahun yang lalu,

pernahkah kita membayangkan di dunia seperti sekarang ini?

pernahkah kita membayangkan memiliki tubuh seperti tubuh kita sekarang?

pernahkah kita membayangkan memiliki suami seperti suami kita sekarang?

Pernahkah kita membayangkan memiliki wajah seperti wajah kita sekarang?

Punya telinga yang bisa mendengar, punya mata yang bisa melihat, punya tangan yang bisa bergerak, punya kaki yang bisa menyangga?

Maka nikmat Allah yang manakah yang kita dustakan?

Bayangkan indahnya masa kecil kita. Saat itu kita bebas tertawa, bergembira, dan penuh suka cita.

Senyum kita mengembang, tawa kita riang, semuanya ikut senang.

Padahal saat itu kita belum punya apa-apa

Padahal saat itu kita masih sangat lemah

Padahal saat itu kita masih bergantung sepenuhnya.

Maka nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan?

Lalu mengapa kini kita merasa susah?

Lalu mengapa kini kita merasa terbebani dengan kesulitan yang kita hadapi?

Lalu mengapa kita merasa terpuruk dalam usaha?

Mengapa kita merasa kehilangan kesempatan dan peluang?

Mengapa kita merasa krisis keuangan?

Mengapa kita merasa terjepit dan tertimpa musibah dan kehancuran hidup?

Mengapa kita merasa menjadi korban?

Mengapa kita merasa sesak nafas seolah semangt dan gairah hidup timbul tenggelam?

Lalu pantaskah kita merasa demikian?

Mana senyummu?

Mana tawamu?

Mana sukacitamu?

Mana bahagiamu?

Mana syukurmu?

.....” Jika engkau bersyukur, maka akan kutambahkan (nikmat-Ku), dan jika engkau kufur(ingkar), sesungguhnya siksa-Ku amat pedih(QS : Ibrahim : 7)

Orang yang pandai bersyukur, hidupnya mujur dan makmur.

Orang yang tidak pandai bersyukur, hidupnya hancur lebur.

Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada lukman, yaitu : “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (Kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang kufur(tidak bersyukur), maka sesungguhnya Allah Maha kaya lagi Maha Terpuji”. (QS: Luqman:12)

From : Hidayatullah

"Semoga bisa menjadi motivasi hatiku terus untuk bisa menemukan keikhlasan dan rasa syukur yang melimpah"