Kamis, 30 April 2009
Kehamilan Keduaku
Kemaren ima periksakan kehamilan ini ke dokter. Tadinya bingung cari refferensi dokter cewek yang bagus, enak buat konsultasi dll. Akhirnya dengan mencoba-coba, ima datengi klinik deket rumah yang udah jadi langganan tetangga ima, dia sedang hamil 7 bulan. So...malem-malem kami datang ke klinik, pas liat nama dokternya di papan, sambil registrasi....rasanya kok aneh, kayaknya dokternya orang Rusia nih. Alhasil, sudah tanggung periksa kami lanjutkan. Konsultasi berjalan sebentar, tidak di USG, hanya dicek tekanan darah, BB dll. Sampai pada advice dokter, beliau bilang kalau di trimester pertama ini, ima harus banyak istirahat, tidur diperbanyak. Trus ima dintanya, kalo malem tidurnya jam berapa? bangun jam berapa? Pas ima jawab bangun jam 4 pagi, eh dia bilang itu masih kepagian. Trus ima jawab lagi, lha kan musti sholat, musti bantu suami siap2 berangkat kerja( berangkat kerjanya kan jam 4.30). Eh trus kata dia lagi, udah suami gapapa, biar ngurus sendiri, toh bisa paling. Trus yang tetang sholat, gapapa, imam2 itu juga pasti mau memahami kondisi ibu hamil di 3 bulan pertama, ga sholat juga gapapa, saya jamin deh pasti dimaafkan. Eeeeehhh, padahal takkirain paling banter dia bakal suggest kalo habis sholat tidur lagi aja, lha ini kok malah nyuruh ga sholat......dokter yang aneh. Pengalaman periksa pertama kali yang cukup bikin kapok hehe...
MInggu-minggu ini juga ima lagi ikutan driving school. Alhamdulillah bisa ambil lebih singkat, semoga test besok diberi kemudahan, biar bisa dapet SIM n ga perlu numpang, atopun nunggu suami kalo harus kemana-mana.
yups...thats all, tak banyak yang berubah dengan masa kehamilan pertamaku dulu. Semoga Allah selalu berikan kekuatan untuk menjalaninya dengan penuh keikhlasan.
Rabu, 01 April 2009
Semua itu pasti ada Hikmahnya...
Alahmmdulillah, sudah satu bulan lebih terlampaui perjalanan hidup keluarga kami di Qatar. Sebuah episode hidup yang sungguh memberikan banyak hikmah. Bener kata temen2, kalo ingin menemukan ujian kesabaran, di sinilah tempatnya.
Sungguh bukan uang maupun materi yang kami tuju. Biar Hanya Allah lah yang tahu tujuan yang ada di hati2 kami. Yang jelas, sejauh ini kami tlah mendapatkan banyak hikmah atas semuanya. Dulu, ketika suami memutuskan untuk berhijrah ke sini, ima sempet bingung...tapi ima yakin, pasti ada hikmah, ada rahasia Allah atas semua ini.
Dan akhirnya semua ini, sejauh ini mampu membuat kami berproses menjadi sosok yang lebih bisa sabar. Di sini, diperlukan ekstra sabar dalam menghadapi segala persoalan, apalagi yang berhubungan dengan birokrasi maupun interkasi dengan Qatari. Semoga Allah senantiasa memberikan kami kesabaran yang bertambah-tambah.
Juga lebih bisa mensyukuri nikmat Allah, karena sungguh kita sangat berunutng hidup di negara dengan kesopanan, keramah tamahan. Negara tropis yang kaya akan keindahan alam yang Allah berikan. Kemudahan atas segala hal, kasih sayang, ukhuwah sesama muslim....yang kurang ima rasakan di tempat yang mayoritas penduduknya muslim ini.
Kesyukuran atas keluarga yang Allah berikan kasih sayang yang berlimpah. Yah...berada jauh dengan keluarga membuat rasa kangen muncul, semakin menyadari bahwa keluarga kami, ayah ibu kami begitu menyayangi kami dan sangat kami sayangi. Tak akan kami sia2kan kesempatan yang telah keluarga kami berikan, kesempatan untuk mentarbiyah diri dan keluarga menjadi sosok yang lebih baik. Tlah kami korbankan jarak dan waktu, tak kan kubiarkan semuanya berlalu tanpa makna.
Kesyukuran atas amanah yang Allah berikan kepada kami, mendidik anak-anak kami dengan penuh kasih sayang. Bahagianya hati ini atas hadirnya calon adik Silmi. Semoga Allah memberikan amanah ini karena Allah percaya kami mampu, dan senantiasa berikan kami kekuatan, keberanian, untuk mendidik, merawat anak-anak kami, menjadi anak yang sholih/sholihah...penyejuk hati kami.
Dan begitu banyak nikmat yang Allah berikan yang tak terhitung, tak mampu kusebut karena begitu banyaknya. Semoga Allah senantiasa berikan kami kesempatan dan kemampuan untuk mensyukurinya.
Lebih merasa dekat dengan Allah, karena dalam kesendirian, hanya Allah lah tempat kami berserah dan meminta pertolongan. Dalam keasingan di negara orang...tatkala tak ada seorang pun yang meolong, tak ada seorang pun di dekatmu....sesungguhnya Allah dekat slalu.
Yah, ima yakin, ada dikmah di setiap episode kehidupan ini, membuat kita menjadi sosok yang mampu merenung kembali, menjadikan segalanya lebih baik, mencari keridhoanNya, ridho suami, ridho semuanya....atas Syahid dan Jannah yang sangat kami impikan, atas Allah yang kami rindukan. Semoga kelapangan dan keikhlasan kami, orang-orang di sekitar kami senantiasa kau berikan Ya Allah, dan kami bisa menjalani hidup dengan lebih baik. karena kami sadar, kami masih harus banyak belajar...mentarbiyah diri terus menerus, lewat hikmah kehidupan salah satunya.