Mengatasi Muntah dan Diare

Beberapa hari ini keluarga kami memang sedang bergantian sakit. Disamping karena kondisi tubuh yang mulai menurun setelah lelah pulang dari perjalanan umroh, juga kondisi cuaca yang berubah cukup ekstrim beberapa hari ini. 3 hari qatar dilanda badai debu dan suhu meningkat dari sebelumnya masih di belasan derajat(winter), menjadi 30an derajat dan disertai angin kencang. setelah baru saja membaik dari radang tenggorokan, ga tau salah makan apa, tiba-tiba saya dan silmi(4 years) terkena diare dan muntah-muntah selama 3 hari.

mungkin karena salah makan atau kurang bersihnya saya karena rumah habis ditinggal pergi selama 10 hari, bisa jadi juga. tapi ya sudahlah, mari kita atasi bersama. seperti halnya diare dan muntah, biasanya saya memang tidak memberikan obat pada silmi. karena setau saya muntah dan diare memang mekanisme tubuh kita dalam menghadapi virus yang masuk ke dalam saluran pencernaan. info selengkapnya bisa dibaca di sini , dan itu yang selama ini saya terapkan. mungkin agak susah ya terutama buat kita yang sedari kecil terbiasa menyembuhkan diare dengan menyumbat supaya mampet pake obat-obatan yang dijual di pasaran atau jaman saya kecil ya pake daun jambu, babal(nangka muda), dll yang sepet2 pokoknya.

Karena penyebabnya virus saya juga tidak terlalu panik untuk segera membawa ke dokter. Namanya virus ya khan ga ada obatnya, cuma tinggal nunggu virus itu lewat dan pergi dari tubuh kita, yang saya perhatikan hanya apabila silmi terkena dehidrasi. Saya terus berusaha memberi asupan makan dan minum setiap beberapa menit, yah meskipun beberapa menit kemudian dia muntahkan, tapi saya berusaha terus agar at least adalah dikit-dikit yang masuk. teh anget dan air zam-zam, alhamdulillahnya air zam-zam masih banyak banget karena kami baru pulang dari umroh. seperti halnya kita tahu seharusnya diberi larutan oralit, tapi karena setau saya pada air zam-zam pun kandungan mineral maupun garamnya juga ada jadi cukup dengan itu. disamping juga kerberkahan dan bermohonnya kita kepada Allah lewat air zam-zam akan kesembuhan seperti halnya Hajar mendapatkan keberkahan dari air tsb. Sambil tak lupa untuk mengurangi sakit perutnya saya oleskan minyak di perut silmi, saya pake minyak tawon maupun kayu putih.

Hari pertama dan kedua masih full with vomiting n diarhea, silmi masih terus dan mulai panas badannya. saya mulai panik.....saya tanya lagi ke tetangga saya yang dokter sampe batas seperti apa dia harus segera dibawa ke RS karena dehidrasi, dan teman saya beritahu saya untuk mencermati beberapa hal : mata cekung, bibir kering, kulit kisut, jarang pipis, dan kesadaran berkuranga. wah saya langsung panik lagi, saya coba perhatiiin terus dan saya terus coba beri makanan padat setiap dia mau, pisang juga cukup membantu karena kandungan gulanya juga bisa menambah energi supaya tidak loyo. makan dan minum terus saya telateni dan alhamdulillah.....di pagi hari ke-3 ini dia sudah getting better. sudah tidak muntah lagi, jarang bolak balik ke tolitet (diarenya berkurang) dan panasnya sudah menurun. Alhamdulillah, kebahagiaan seorang ibu banget, saat anaknya sembuh dari sakit dan sehat kembali.

Yah jadi pelajaran juga buat kita, untuk selalu berhati-hati dengan makanan, menjaga kebersihan dan senantiasa bersabar. Sisa-sisa berikutnya adalah cucian menggunung haha.....soalnya muntah n diare, jd sering bikin ganti baju n sprei karena basah terkena muntahan, yah ini satu lagi ujian sabar buat saya FTM yang tinggal di LN....ironing bo! emang deh ya 'always washing always ironing' deh hehe...