Kata-kata itu beberapa hari yang lalu kembali terngiang di telingaku. Betapa tidak, kehidupan yang sudah cukup mapan harus kami tinggalkan di Tuban....pun ketika temen2 sibuk dengan test CPNS. Beberapa temen emang alhamdulillah lulus, tapi hal itu tak juga menyurutkan hatiku. Pilihan memang harus diambil. Pilihan hidup dengan penuh tantangan...itu yang kami berdua ambil. Suami tahu betul karakter saya. Keluar dari zona aman, dengan rumah, kehidupan yang nyaman, bagi kami yang masih semuda ini sepertinya bukan pilihan yang tepat. Walopun tentu saja, banyak aktivitas laen yang bisa kami lakukan. Akhirnya....terinspirasi dari Karim bussines Consultant, kami memberanikan usaha baru keluarga yang sudah kami konsep sejak lama. Kami sengaja merintisnya sekarang agar ketika kami tinggal sudah bisa jalan n tentunya bisa menyerap tenaga kerja juga kan? Semoga rejeki ini bisa berkah buat semua. Rumah di Tuban sengaja tidak kami jual sebagai investasi. Dan memang seperti halnya usaha-usaha sebelumnya yang ima rintis, butuh perjuangan yang tentu tidaklah nyaman dibanding sebelumnya. Tapi semua berusaha ima nikmati....jadi inget kata temen2 di Pekalongan, temen sekolah ima dulu " Bener ma! jadi wirausahawati aja, biar tar kalo nyari caleg n pengurus DPD ga pada kebingungan coz pada jadi PNS semua...hehe...." becanda aja mereka.
Yah...rejeki masing-masing orang kan beda-beda, semua Allah kasih yang terbaik pastinya. Jadi syukuri saja apa yang Allah sudah berikan pada kita, manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat, Insya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar