Selesai umroh, di tempat tahalul
Setelah perjalanan yang cukup lama, dengan istirahat sesekali untuk makan dan sholat, akhirnya pukul 04.30 kami sampai di miqat. Kami segera berbersih diri untuk bersiap ihram s.d Masjidil haram nanti. Selesai bersih-bersih, memakai ihram dan shalat shubuh kami segera kembali ke bus unntuk melanjutkan perjalanan. Pukul 06.00 kami berangkat dari miqat dengan tak hentinya mengucapkan talbiyah s.d Makkah. 1,5 jam kami sampai di hotel tempat kami menginap, menurunkan barang-barang dan segera bersiap menuju masjidil haram. Ternyata jarak hotel kami dengan Masjidil Haram dekat sekali. Kami berjalan hanya 10 menit sudah sampai. Sungguh sebuah perasaan yang tidak tergambarkan rasanya ketika sampai di Masjidil Haram dan Ka'bah ada di depan mata kami. Kami segera melakukan umroh, Alhamdulillah jamaah lumayan sepi, jadi untuk thawaf dan Sa'i tidak terlalu berdesak-desakan. Kami bahkan mampu menyentuh rukun Yamani, walopun untuk Hajar Aswad tetap tidak memungkinkan. Semua prosesi umroh sudah selesai, kami kembali ke hotel untuk istirahat dan makan. Saat menjelang dzuhur baru kami berangkat menuju Masjidil Haram lagi. Kami sengaja tetap di Masjid hingga Ashar tiba. Selesai sholat Ashar kami ke hotel untuk istirahat dan bersih-bersih, baru Magrib dan Isya kami ke Masjid lagi. Demikian setiap harinya, praktis Silmi pun ikut serta di Masjid.di pelataran Masjidil Haram
Satu hal yang cukup kami rasakan kewalahan adalah Silmi yang asyik berlari-larian ke sana ke mari. Saat tdiak waktu sholat, masih bisa kami jaga, kadang saat sholat juga dia ikut sholat dan tidak berlarian. Akan tetapi saat sholat Isya yang cukup panjang Dia lama-lama ga betah juga. Sempat beberapa kali Silmi hilang saat Sholat Isya. Padahal justru saat itu jamaah cukup banyak. Padahal saya juga sudah menyematkan name tag di bajunya, akan tetapi dia lolos juga dari pegangan dan pantauan kami. Akhirnya besok-besoknya Simi digendong sama Ayahnya saat Sholat Isya. Kalo kata orang-orang kakinya suruh diikat pake tali yang diikatkan juga di baju abaya saya. tapi rasanya kok tidak tega. Juga saat memilih tempat untuk sholat, usahakan di deket orang asia/indonesia/malaysia. Karena orang-orag tersebut cukup ramah dan menegur anak kecil dengan hati-hati. Kalo orang Arab, anaknya sendiri saja, kalo nangis pas lagi sholat...bisa dipukulnya, apalagi kalo sama anak orang lain. Minimal dibentak atau didorong kalo sampai Silmi ngalangin tempat Sholatnya. Padahal khan dia masih kecil, ga ngerti juga khan? Dan Silmi juga ga mau makan plus minum susu. Dia hanya mau susu UHT yang pake sedotan, mungkin karena sudah kenyang dan tercukupi minum air zam-zam yang tersedia berlimpah dan dia minum berkali-kali selama di masjidil haram. atau karena tidak betah di tempat yang baru...Wallahua'lam....di Jabal Rahmah
Hari ketiga kami ditawari ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Makkah oleh seorang teman dari Indonesia yang biasa jadi guide, dia tinggal di Makkah. Sekalian mengambil air zam-zam dari tempat pengambilan umum, bukan di masjid. Subhanallah kami jadi mereview sirah Nabawi ketika menyaksikan sendiri tempat-tempat tersebut, sungguh perjuangan Rasulullah menyebarkan dienul Islam ini, serta pertolongan Allah atas semuanya sangatlah luar biasa. Terbayang saat membayangkan Asma' binti Abu Bakar menaiki bukit ketika hamil besar, ternyata bukit itu sangatlah terjal, bahakn memakan waktu 2 hari mungkin untuk sampai ke atas bagi ukuran wanita yang sedang hamil. Dan lain sebagainya. Sebenarnya paket umroh kami pun ada ziarah juga, tapi waktunya tidak lama, bahkan hanya melihat saja selintas ketika kami menuju Madinah.
Setelah 7 hari di Makkah kami menuju Madinah. Perjalanan Makkah- Madinah dengan Bus sekitar 10 jam. Di Madinah cuaca relatif tidak sepanas Makkah. Hotel kami cukup jauh dari Masjid nabwai tapi jika ditempuh dengan jalan kaki juga masih memungkinkan. Hotelnya dekat dengan Restoran Indonesia, jadi kami mudah mencari makan. Waktu di Makkah kami catering masakan Indonesia sama orang Indonesia yang memang biasa menyediakan jasa catering buat jamaah haji dan umroh dari Indonesia. 2 malam di Madinah, paginya kami bersiap untuk pulang. Alhamdulillahs semua berjalan dengan lancar. Hanya saja lumayan pegel buat saya memangku Silmi perjalanan Madinah-Doha 20 jam di bis. Begitu juga waktu berangkat....yah tinggal pegelnya sekarang begitu nyampe rumah.
2 komentar:
nikmatnya yg bisa umroh ya mi.. :)
Alhamdulillah niy mama keola dan Naima...hehe...namanya sama, ima jg ya dipanggilnya? Semoga suatu saat kami bisa ke Baitullah lagi untuk berhaji atopun umroh berikutnya
Posting Komentar