Salah satu yang kami urus berikutnya ketika tinggal di Qatar adalah health card. Sebenarnya dari perusahaan tempat ayahnya Silmi bekerja sudah disediakan asuransi kesehatan, tentunya untuk berobat/perawatan kesehatan di klinik maupun RS swasta. Ada pula beberapa perusahaan, misalnya perusahaan kontraktor, yang tidak memberikan asuransi penuh pada keluarganya. Nah, sebagai penduduk Qatar, kami juga sebenarnya mendapatkan jaminan dari pemerintah berupa periksa gratis maupun perawatan kesehatan di RS dan klinik milik pemerintah dan untuk mendapatkannya kami perlu membuat health card. Untuk jaga-jaga, barangkali kami membutuhkan suatu saat nanti, walaupun sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan kami memutuskan tetap membuat. Apalagi untuk special case, RS yang memang paling canggih alatnya or paling baik secara medis serta paling besar adalah Hamad Hospital yang merupakan RS pemerintah. Apabila ditinjau dari segi pelayanan, tentu tidak bisa diharapkan. Perlu kita ketahui bersama, jangan harap mendapatkan pelayanan terhadap masyarakat dari instansi pemerintah seramah yang ada di Indonesia. Kalo di Indonesia masih bisa disogok juga jeleknya, kalo di sini uang tak berguna.
Pun pada saat kondisi hamil seperti sekarang, beberapa teman ada yang memilih melahirkan di Hamad karena memang dari segi medis cukup baik. Tapi hal yang perlu diperhatikan adalah adanya pemisahan antara tempat pria dan wanita. Jadi apabila periksa maupun dirawat, meskipun suami or keluarga, jangan harap bisa menunggui. Karena ini adalah kehamilan kedua saya, sebenarnya memang ada rencana untuk melahirkan di Hamad, karena rasanya tidak didampingi suami 24 jam jg sudah tidak teralu panik, yang penting bagi saya justru ada yang jagain Silmi, hati saya cukup lebih tenang dengan seperti itu.
Untuk mendapatkan health card ini cukup dengan membayar 100 QR/tahun. Kalo beberapa tahun sebelum ini, perusahaan mau menguruskan proses pembuatan karena dulu belum ada asuransi kesehatan swasta. Sekarang, perusahaan tidak mau lagi membantu pengurusan, hanya saja biaya tetap diganti oelh perusahaan. Bagi sebagian perusahaan ada yang diuruskan, tapi jadinya bisa berbulan-bulan lamanya. Saya belajar dari sebuah kejadian, misal jika terjadi kecelakaan lalu lintas or emergency dll yang membutuhkan perawatan di RS pemerintah ini, kita sudah siap dengan health card kita. Siapkan saja foto standar RP, background biru satu lembar saja cukup, copy paspor dan RP, serta bill Kahramaa (air & listrik) atau Qtel (telepon). Dari bill Kahramaa itu kita bisa lihat, daerah tempat tinggal kita termasuk area berapa. Area ini menentukan health centre mana yang bisa kita tuju (health centre=puskesmas/dinas kesehatan yang juga tempat periksa). Setelah kita tahu kita harus ke health centre mana, kita ke sana dengan membawa kelengkapan untuk mendapatkan no registrasi kita. Kalo saya bisa mendapatkan nomor tersebut di Gharrafa dan west bay health centre, tapi untuk proses pembuatan dan periksa bisa dilakukan di madinat Khalifa health centre. Emang agak ribet, tapi gpp kok, yang penting sabar. Setelah mendapatkan nomor registrasi kemudian dibawa ke health centre terdekat, tunggu sebentar, bayar, jadi deh...ga sebentar juga ding, beberapa jam, tapi at least ga ampe ganti hari or bulan. Hal yang perlu diperhatikan saat mengurus2 adalah jam kedatangan ke health centre, semakin pagi semakin baik, ngantrinya biar ga kelamaan, sekitar jam 7-an gitu.
Alhamdulillah health card sudah di tangan, sewaktu-waktu dibutuhkan, sudah siap antisipasi. Denger-denger juga asuransi dari perusahaan untuk melahirkan tetep ada limitnya, dan kalo kita di RS swasta yang bagus, bisa-bisa nombok. Kalo nomboknya dikit sih it's OK, tapi kalo hampir satu kali gaji saumi /bulan, rasanya mikir-mikir juga, barangkali nanti setelah lahiran, si kecil ataupun keluarga kami lebih membutuhkan dana tersebut. Semoga persalinan nanti bisa lancar, selamat, yang lebih penting adalah semua sehat, ibu dan bayinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar