Suatu hari di bulan Juli, saya yang sedang umroh di sms oleh seseorang yang saya juga belum pernah bertemu sebelumnya. Saya hanya tahu karena beliau adalah salah satu kelompok pengajian saya, dan menanyakan apakah saya bisa mengisi atau tidak. Berhubung saya sedang umroh, tentulah tidak bisa, alhasil kami belum jadi bertemu, karena pada pertemuan sebelumnya beliau tidak hadir.
Sesaat kemudian, sms dari beliau kalau suami beliau mengalami kecelakaan dan beliau mohon untuk didoakan mumpung saya sedang di tanah suci. Saya berpikir, seandainya saya berada di Doha dan bisa membantu beliau, tapi kemudian waktu berlalu.
Setiba saya di Doha, segera saya menghubungi beliau, menanyakan kondisi suami dan kemudian menawarkan diri apabila butuh diantar pergi-pergi. Kebetulan saya baru saja dapat SIM dan sedang mencoba mengenal medan/jalan. Ternyata beliau memang sedang butuh diantar pergi-pergi karena belum punya SIM dan selama ini selalu pergi dengan suami, alhasil kemana-mana kami pergi bersama. Dan ini pula kali pertama kami bertemu. Saya juga baru tahu ternyata beliau tinggal tak jauh dari flat kami, bisa dibilang kami tetanggaan.
Setelah beberapa lama kami pergi-pergi berdua, sampailah pada saling meng-add di FB. Sebelumnya saya punya temen di FB yang biasa ikut sebuah milist ibu2, yang beliau memang sangat aktif sekali dan menjadi mutual friend saya dengan beliau. Eh ternyata, beliau juga ikut di sebuah milist tersebut, dan bisa dibilang cukup aktif. Kami baru sama-sama tahu kalo ternyata ini tho mba yang selama ini selalu saya perhatiin advice-nya di milist tersebut. Karena beliau seorang dokter, saya emang sering banget merhatiin jawaban-jawaban beliau di milist.
Dalam benak saya, rasanya ga mungkin deh saya bertemu beliau, secara dia emang cukup terkenal di milist tersebut dan bisa dibilang saya adalah salah satu fans/pengagum beliau. Wah, yang terasa saat itu begitu lucu, terharu (lho kok?) setelah beberapa lama kami pergi-pergi, kemana-mana, saling cerita . Subhanallah memang ukhuwah Islamiyah itu begitu berharga, hal ini tentunya justru menambah saya jadi merasa dekat dengan beliau. Dan ternyata beliau pun baru tinggal di Doha sama lamanya dengan saya, baru sekitar 3 bulan waktu itu. Wah....akhirnya dapet sahabat senasib sepenanggungan, anak beliau pun seusia Silmi, senangnya.....jadi ada teman berbagi, bertanya dan tentu saja karena rumah kami tetanggaan jadi ada teman berbagi makanan alias saling mengirim makanan hehe...
Cerita berikutnya berawal ketika saya masih di Tuban. Ketika suami sudah dinyatakan diterima di salah satu perusahaan oil n gas di Qatar, saya dan suami jadi rajin cari-cari info tentang qatar. Keberangkatan suami belum ditentukan, dan saat itu kami benar-benar memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu, termasuk apabila ada kemungkinan tidak jadi berangkat ke Qatar.
Pencarian informasi kami di mbah google menemukan beberapa blog yang ditulis oleh warga indonesia yang sudah lebih lama tinggal di Qatar. Ada seorang Bu Dhe yang saya senang sekali mantengin blog-nya. Beliau tidak pernah menampilkan fotonya sendiri, hanya anak-anak beliau saja. Banyak cerita yang bisa saya serap infonya di blog beliau. Pengunjungnya pun sangat banyak, dalam hati saya berpikir, rasanya ini orang mungkin cukup terkenal di Qatar. Beliau senang sekali memberi PR, award ke blog-blog tetangga yang juga tinggal di Qatar. Sementara saya simpan dulu cerita ini sampe dengan kami berangkat ke Qatar, dan saya tentu sangat mengingat nama beliau.
Setibanya di qatar, selang beberapa minggu kemudian tempat kerja suami mengadakan family gathering di salah satu Hotel ternama. Saat itu saya berkesempatan bertemu dengan teman-teman suami. Sebelumnya suami sering bercerita tentang seorang teman satu shift, satu bagian yang sering bertukar bawa makanan ke tempat kerja. Dari cerita suami, sepertinya mereka berdua berteman cukup dekat. Ketika gathering, saya dikenalkan oleh suami sama istri temannya tersebut. Teman-teman yang lain memperkenalkannya dengan sebutan Bu Dhe.......and thean tuing....tuing...what? benarkah ini bu dhe yang selama ini sering saya baca blog-nya? eh...ternyata istrinya temen kerja suami saya di Pabrik, satu shift pula, dan tidak pernah membayangkan kalo wajah beliau seperti saat saya bertemu . Dalam bayangan saya, beliau adalah orang yang berpenampilan "sepuh", hehe..ternyata tidaklah demikian. Tapi beliau memang pantas dihormati dan dituakan. Akhirnya kami bercerita tentang blog beliau, tentang keluarga dan banyak ilmu lain yang senang sekali saya mendapatkannya dari beliau.
teriring terima kasih saya buat Bu Dhe and Bu Dokter, atas ukhuwah yang selama ini terjalin, semoga kebersamaan kita di Qatar mempererat ikatan ukhuwah kita dan semoga allah mengumpulkan kita kembali bersama kumpulan orang-orang sholeh di surgaNya kelak. Maaf jika diri ini belum memberi banyak manfaat selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar