Sekedar share pengalaman berumroh dengan anak kecil atau bayi dari pengalaman kami dan semoga membantu bagi yang berniat untuk berumroh membawa anak kecil. Kami melakukan umroh saat Silmi berusia 15 bulan, masih menyusu ASI dan oleh karena itulah kami ingin membawa karena umroh bersama anak bisa menjadi solusi bagi orang tua/dewasa yang berniat umroh tapi tetap tenang tanpa perlu meninggalkan si kecil yang sedang menyusu. Kalau bagi kami yang tinggal di Qatar, umroh bisa tiap tahun lewat jalan darat dengan waktu tempuh sekitar 22 jam perjalanan dengan mobil. Kemarin malah ada temen yang cukup berani membawa anaknya yang masih bayi 3 bulan, but so far so good. Kalau dari Indonesia dengan pesawat hanya membutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan.
Ibadah umrohnya sendiri sebenarnya hanya berlangsung beberapa jam, selebihnya bisa kita lakukan untuk kegiatan lain atau memaksimalkan ibadah di dalam masjidil Haram maupun masjid nabawi. Jadi, karena saya membawa silmi, begitu ibadah inti umrohnya sudah selesai, saya tidak begitu memaksakan untuk selalu ke masjid, dan menyesuaikan dengan kondisi Silmi. Kondisi cuaca sangat berpengaruh pada kondisi tubuh kita saat beraktivitas.
Kami berumroh saat awal summer, jadi udara sudah cukup panas bagi orang Indonesia. Hal ini berefek menjadi cepat lelah dan ingin sering-sering minum dingin dan perlu kita waspadai saat-saat seperti inilah, lelah, cuaca panas, sering minum dingin, daya tahan tubuh menurun......penyakit bisa sangat mudah menghinggapi tubuh kita. Apalagi bagi anak-anak dan ibu menyusui, aturlah ritme kegiatan dengan mengikuti kondisi tubuh kita dan anak. Makanlah dengan teratur, usahakan walaupun pengen jangan terlalu banyak minum dingin. Air zam zam, yoghurt/laban, madu bisa sangat membantu mempertahankan stamina tubuh. Serta jangan lupa untuk banyak-banyak lah berdoa kepada Allah agar ibadah kita lancar tanpa halangan suatu apa.
Hal ini perlu kita timbang betuk-betul karena jangan sampai kita mendzolimi anak-anak untuk kepentingan ibadah kita, tapi sekaligus bisa juga menjadi sarana mengajarkan anak akan nilai-nilai agama. Toh sama saja khan sifatnya seperti saat kita backpackeran or travelling ke luar negeri buat jalan-jalan dengan nilai plus kita bisa sekaligus beribadah.
Persiapan Keberangkatan dan daftar bawaan anak, kalau yang gede kayak kita mah udah biasa ya
- Paspor dan kartu vaksin anak kita, jika dari Indonesia kalau tidak salah diwajibkan vaksin meningitis bagi anak usia di atas 2 tahun. Jika perlu siapkan fotocopy-annya jika dibutuhkan sewaktu-waktu ga ribet
- Baju yang cukup, walaupun bisa mencuci paling tidak cukup untuk sekitar 3-5 hari tanpa mencuci. Pilih bahan baju bayi yang menyerap keringat, adem dan nyaman
- Toiletries, diapers, dan kantong plastic maupun plastic bening ber seal
- Makanan dan camilan anak, biscuit , susu dll sesuai selera anak kita
- Sepatu, sandal, kaos kaki anak
- Sunblock dan hand body, atau cream pelembab, bisa juga dengan minyak zaitun.
- Obat-obatan dan thermometer
- Mainan anak, sebaiknya hindari yang berbunyi dan berbentuk menyerupai manusia karena beberapa orang masih menganggap benda tsb tdk boleh masuk masjid maupun bisa mengganggu
- Stroller, tapi hanya bisa sampai pintu masuk masjid so....bawalah gendongan serta
- Jaket atau selimut jika musim dingin, bisa juga menjadi alas saat anak ketiduran di masjid, bisa juga membawa apron , kain , pashmina or sejenisnya untuk sekedar alas or penutup saat menyusui.
- Payung, kacamata, topi
Tips n Trik dari keberangkatan sampai selama di sana :
- Karena perjalanan akan lama, siapkan aktivitas buat killing time anak selama di perjalanan, walopun biasanya untuk maskapai tertentu diberi seperangkat mainan maupun film di monitor tapi sebaiknya kita tetap membawa sesuai kebiasaan anak kita. Jika masih bayi, usahakan menyusuinya saat pesawat akan take off maupun landing
- Selalu sabar, karena birokrasi dan tabiat pelayanan di Arab tidak seramah kita di Indonesia, apalagi kadangkala malah disepelekan atau kurang dihargai. Selalu menjaga niat dan hindari berdebat jika tidak diperlukan.
- Arab bukanlah Negara yang cukup ramah dengan ibu, anak-anak maupun bayi, jadi jangan terlalu berharap diprioritaskan maupun diperlakukan special.
- Gunakan sesering mungkin pelembab maupun lip balm agar udara kering tidak merusak kulit yang biasanya seperti agak gatal maupun bibir pecah-pecah. Bisa juga gunakan madu untuk mengolesi bibir bayi/anak.
- Bawalah selalu fotocopy dokumen seperti paspor dan selalu simpan kartu nama hotel jika sewaktu-waktu nyasar
- Karena akan lama di sana, biasanya sekitar 8-15 hari, untuk menghemat pakailah kartu telepon selular Saudi, banyak dijual di took-toko deket hotel, bahkan di bandara pun bisa didapatkan.
- Jika membutuhkan, mintalah kursi roda ke hotel, biasanya difasilitasi. Kursi roda masih bisa masuk masjid sedangkan stroller tidak diperbolehkan
- Bawalah barang bawaan secukupnya, di pintu masuk biasanya akan digeledah oleh petugas, jika terlihat bulky n tas kita gede baru dilihat bisa-bisa langsung ga boleh dibawa. So...better bawa secukupnya, jika perlu pakailah tas transparan agar tidak perlu membuka petugas sudah tahu isinya. Khusus untun barang-barang bayi mungkin akan ditolerir seperti makanan, susu, diaper s, wipes, dll.
- Usahakan pilih tempat yang berdekatan dengan jamaah dari Negara-negara melayu. Jika membawa anak, Negara-negara tetengga ini biasanya masih toleran or memperlakukan anak kecil dengan manis dan bisa mengerti saat rewel atau mondar-mandir di depan mereka sholat. Bagi orang arab, bisa jadi hal ini tidak berkenan buatnya, jangankan anak orang lain, anak sendiri kalo rewel aja bisa dipukulnya, minimal dimarahi or dengan gerakan yang agak kasar. Hal ini tentu tidak ingin terjadi pada anak kita kan?
- Bawalah kantong plastic/kantong untuk membawa sandal saat masuk masjid. Daripada ditaruh di pintu/titipan nanti malah hilang or susah nyarinya mending dibawa tapi dibungkus.
- Sebaiknya tidak membawa mainan berbentuk menyerupai hewan atau manusia maupun yang bunyinya heboh.
- Bawalah tas dan pakailah baju biasa saja, kita khan mau menghadap Allah bukan mau pamer, juga menghindari kemungkinan diminati pencuri
- Di Masjidil haram kamera dilarang masuk tapi hp berkamera masih mungkin. Jika di masjid nabawi hp berkamera bisa dilarang dibawa masuk, bahkan selain tas yang digeledah juga saku. Harus dititip di tempatnya dengan tanda tangan dll, jika tidak ingin ribet bawalah hp yang tanpa kamera agar selama di dalam pun kita masih bisa komunikasi . bagaimanapun di dalam masjid juga ada banyak orang dari berbagai dunia.
- Pakailah baju yang longgar bagi perempuan, bisa dengan abaya hitam agar tidak cepat kotor.
- Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi adalah masjid besar yang toiletnya sedikit, dan cukup jauh dijangkau. Biasanya saat kebelet pengen ke belakang, saya lebih memilih ke toilet di hotel/shopping mall depan masjid yang memang disediakan untuk umum. Lebih terjangkau, tidak mengantri dan tentu lebih bersih karena tidak bercampur dengan banyak orang. Untuk gonta-ganti diapers, mending di toilet ini or bisa juga di strollernya
- Bawalah sajadah, kalau saya memilih yang ringan dan ringkas seperti bahan katun. Saya bawa sajadah batik kemarin, bisa sekaligus untuk tutup saat menyusui, bisa juga dengan pashmina.
- Bawalah gunting untuk bertahalul seusai rangkaian umroh.
- Pakailah masker untuk berjaga-jaga, tapi masker tidak diperbolehkan dipakai saat prosesi
- Jika membutuhkan naik taksi, laki-laki terlebih dahulu masuk baru perempuan saat naik. Saat turun perempuan dulu baru laki-lakinya. Jangan keluar –keluar jalan sendirian tanpa laki-laki muhrim
- Beberapa orang merasa anak-anak kurang baik memegang Al Qurán, ada yang takut sobek, belum bisa baca, takut kotor, takut keinjek dan lain-lain. Sementara Al qurán di masjid bisa ada di setipa sudut, sebaiknya hindari anak bayi memegang/menjangkaunya, bisa juga dengan diberi buku yang lain.
- Hindari kehilangan anak dengan selalu mengawasi dan saat sholat usahakan dia masih terhubung dengan kita, entah kakinya dililit gendongan dengan kaki kita atau dengan digendong, digandeng atau jika sudah bisa diberi pengertian agar saat sholat tidak ke mana-mana meskipun dia tidak ikut sholat. Antisipasi saat-saat sholat Isya dan shubuh karena bacaan imam bisa sangat panjang dan waktu sholat cukup lama.