Ada beberapa hal yang mungkin bikin kami kaget dan
lucu, mungkin ini bentuk penyesuaian kami dengan kondisi yang kami temui di
indonesia. Yang pertama soal kredit/hutang. Ini kami temui ketika akan membeli
mobil maupun motor ataupun barang-barang elektronik lainnya. Kenapa promo
selalu ada buat barang-barang yang dibeli kredit?hehe....ga adil, misal kalau
barang dibeli dengan mencicil dapat hadiah macem-macem tapi yang dibeli cash
enggak. Trus beli mobil atau motor kalau mau kredit barangnya ready stock, tapi
kalau cash harus indent paling cepet seminggu baru ada....weee lah wong mau
dibeli cash mereka dapat duit aja lho kok susah. Mungkin ini memang strategi
seller buat meningkatkan keuntungan mereka. Pada dasarnya khan mereka juga ga
butuh uang balik cepet-cepet, yang penting untungnya lebih banyak ya mending
gitu kali.
Kejadian kedua waktu kami akan menarik uang cash dalam
jumlah besar untuk bayar-bayar rumah dll. Padahal kami sudah telpon dulu karena
memang prosedur pengambilan uang dalam jumlah besar khan harus menghubungi
bank-nya erlebih dahulu, Sesampainya di bank suami malah diceramahin
macem-macem yang intinya biar dana cash-nya ga diambil. Seperti ditanya untuk
keperluan apa, kalau kita jawab bayar beli rumah, dia bakal nawarin kredit
pemelilikan rumah. Untuk beli mobil juga sama...kenapa ga kredit aja pak?
Yeee....gimana sih, mau ngambil duit-duit sendiri aja pake acara macem-macem,
susah bener padahal ngambil duit sendiri yak....
Kejadian berikutnya ketika kami akan membeli emas logam
mulia dari antam. Kami memilih emas sebagai alat penjaga aset, bukan sebagai
sarana investasi. Jadi kami memilih logam mulia batangan bukan perhiasan. Kami
cari informasinya bisa dibeli di pegadaian, ternyata pegadaian menjual dengan
cara kredit beberapa bulan, kalau mau cash juga harganya jatuhnya sama kayak
yang kredit paling cepat yaitu 3 bulan. Yahhhhh.....kok gitu?teman kami
menawari kepemilikan LM dari sebuah bank syariah tapi syaratnya harus dititip
di bank tsb dengan biaya titip sekitar 1 persen per tahun....yahhh balik lagi
kami kecewa karena ga bisa beli langsung dapet. Padahal kalau di qatar
bisa-bisa aja beli emas batangan cash bahkan ga boleh kredit karena harga emas
setiap hari bisa berubah, untuk mengindari riba juga mungkin. Sebenernya
dititip juga gpp sih, toh khan aman, lha tapi kami sudah terlanjur menyewa safe
deposit box di bank....yang bisa diisi berapapun jumlah emas yang kami taruh.
Kalau pake titip emas lain juga di bank ya kami jadi bayar double-duble donk.
Sebenernya kami tahu ya mungkin buat bank-nya jadi rugi juga
kalau uang nasabah berkurang yang dititip ke mereka. Trus dengan kredit mungkin
pergerakan ekonomi, keuntungan, perputaran uang dll bs lebih bagus. Tapi ya
mohon maaf, mungkin harus juga menghargai orang-orang seperti kami yang
berprinsip kalau bisa tidak hutang kenapa harus hutang. Kami memang sebisa
mungkin tidak memenuhi kebutuhan kami dengan berutang, menghindarinya. Tinggal
pemenuhan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan kita,punyanya uang segini
ya belinya yang begini. Kalaupun ada target beli sesuatu yang nilainya cukup
signifikan ya ditahan dulu, nabung dulu sampai duitnya cukup, begitulah
kira-kira. Karena bagaimanapun juga hutang itu adalah salah satu yang menjadi
ganjalan seseorang masuk surga, hutang juga seharusnya merupakan salah satu
dari beberapa hal yang perlu disegerakan untuk ditunaikan seorang muslim. Bukan
bermaksud menyalahkan atau ga setuju dengan yang berhutang lho yah....toh
hutaang juga diperbolehkan. Cuma maksudnya ya tolong dipahami juga bila ada
orang yang ga mau ngutang, minimal tidak usah dipersulit toh tidak merugikan
banget tho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar