Pagi ini, kudengar berita duka dari seorang teman di Tuban. Yang membuatku kaget, waktu kudengar almarhumah anak IPB'41. Kok ima bisa ga tahu? Ternyata, beberapa waktu yang lalu, kucoba mengingat2 berita duka seorang akhwat yang kecelakaan dan koma. Waktu itu, hanya do ayang mampu kupanjatkan. Tapi tak pernah kusadari kalau seorang akhwat itu berasal dari Tuban dan rumahnya tak jauh dari tempat tinggal ima. Kucoba mengingat2 kembali sosok almarhumah....akhirnya kuingat siapa sosok Frita Rahmawati, Fahutan41. Aku tak begitu mengenalnya karena kami beda fakultas....tapi, jalan dakwah ini menautkan hati kami dan mebuatku merasa begitu teramat sangat menyesal, kenapa ima baru menyadari jikalau almarhumah berasal dari Tuban. Yah...ima juga memang bukan orang tuban asli dan SMA-pun ga di sini, wajar lah ya kalo ima tidak mengetahuinya. Kenapa ima baru merasa dekat ketika tubuhnya sudah membisu di semayamkan di Tuban? Sungguh pertemuan akhir yang sungguh menyesakkan dada.
Terlepas dari semua itu....ingatanku kembali ke masa kuliahku dulu, Ya Allah memang maut adalah rahasia Allah. Kuteringat kembali kala diriku, yang bolak-balik Bogor-Depok dengan sepeda motor andalanku mengalami kecelakaan. Alhamdulillah masih tak jauh dari Kampus. Satu hal yang begitu membuat diriku tersedu sejenak....betapa saudara2ku dengan cepat menolongku...membantuku di tengah ketiadaanku akan sanak saudara, keluarga. Menungguiku hingga keluar dari rumah sakit, membantu banyak hal yang rasanya tak mampu kusebutkan betapa berartinya semua itu. Ku tak bisa bayangkan apa yang akan terjadi tanpa kalian Saudara-Saudariku. Kuteringat kebaikan Saudara-Saudariku yang kini mungkin kini, kita tlah lama tak bersua.Dan hanya kepada Allah-lah kita akan kembali, segala kesehatan, keselamatan, semua bersumber dari-Mu ya Illahi Rabbi.
Teriring doa untukmu Saudariku Frita Rahmawati, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un. Semoga kesyahidan yang menjemputmu.....menemui sang Khaliq, dan surga-Nya menantimu. amien....
Kukembali merenung...sudah siapkan diriku jikalau menemui-Nya saat ini? Sementara dosa2ku begitu menggunung, perbekalanku tidaklah banyak. Dan hatiku begitu kotor, terutama stelah kuketahui suatu hal yang membuatku begitu berubah, begitu sakit. Astaghfirullahhal adzim, semoga Allah mengampuni dosa2ku, dosa2 kita dan kita senantiasa bersiap menghadapi pertemuan kita dengan Sang Khaliq. Dan Allah menjemputku dengan jalan kesyahidan, khusnul khotimah. amien.
Teriring permintaan maafku pada Ayah....maafin umi ya yah! I love coz Allah Yah! I promise to "No connection anymore with her!" coz seperti nasihat yang sering ayah berikan ke Umi. Jika suatu hal justru menambah semakin panjang daftar dosa umi, tinggalkan! Semoga semua itu menjadi mudah ketika kita tlah berhijrah nanti amien...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar