Beberapa waktu yang lalu keluarga kami disibukkan dengan mempersiapkan oleh-oleh haji orang tua kami. Kalo dipikir-pikir kok jadi repot sama oleh-oleh ya….? padahal khan substansinya ada di ibadah hajinya. Kalo dihitung-hitung pun dana yang dikeluarkan untuk oleh-oleh saja bisa mencapai jumlah yang cukup besar. Kami sebenarnya tidak ingin terlalu membebani diri maupun orangtua dengan oleh-oleh tersebut, tapi rasanya kok kurang baik tidak memberi oleh-oleh, padahal keluarga, suadara, teman, tetangga sudah begitu perhatian pada keluarga kami dengan memberikan doa restu yang tak mungkin kami balas dengan sesuatu yang lebih baik, sudah menjadi tradisi sepertinya. Rasanya jadi tidak umum dengan yang lain atau kebiasaan selama ini kalau tidak memberi oleh-oleh. Akhirnya oleh-oleh ini kami persiapkan juah2 hari, sedangkan orang tua kami wanti-wanti untuk fokus pada ibadah hajinya itu sendiri. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, bapak juga bener-bener ga terlalu memikirkan untuk belanja-belanji selama di tanah suci.
Memang, menurut pengalaman setelah kami umroh juni kemarin, barangkali orang indonesia saja yang sibuk dengan belanja- belanji selama di tanah suci buat oleh-oleh. Toko-toko di sana pasti diramaikan oleh orang-orang Indonesia. Mirisnya kadang sampe meninggalkan keutamaan-keutamaan ibadah seperti sholat berjamaah di masjidil Haram maupun masjid Nabawi yang pahala berlipat dibanding di masjid yang lain. Sewaktu kami pulang ke Qatar dengan membawa oleh-oleh buat tetangga kami, salah satu tetangga malah merasa aneh. Kata Beliau yang sudah lama tinggal di Qatar " Kok pake ada oleh2 segala, berasa di kampung euy" hehe...padahal kalo dipikir-pikir barang-barang yang ada di Qatar sama Mekkan dan Madinah itu hampir sama saja wong negara Arab-Arab juga. Udah gitu, rata-rata teman-teman di sini melaksanakan umroh hampir tiap tahun, jadi ya...kenapa harus pake oleh-oleh segala kalo dipikir-pikir Tapi ya begitulah, namanya juga baru pertama umroh dan itu tadi, sudah jadi tradisi buat kita kalo pergi kemana-mana pulangnya bawa oleh-oleh, sekedar buah tangan.
Alahmdulillah orang tua kami sampai di tanah air dengan selamat. Bapak pun tidak membeli oleh2 yang memberatkan, koper yang ketika berangkat dipenuhi bahan makanan bisa dibawa lebih ringan ketika pulang karena makanan sudah dihabiskan selama di sana. Tapi kemudian menjadi hal yang lucu….ketika tahu koper bapak kosong eh… teman-teman jamaah haji yang laen beramai-ramai malah nitip barang belanjaan oleh-oleh mereka kaena sudah over bagasi ke koper bapak. Alhasil, koper bapak malah berisi barang orang laen. Wee….lah maksud hati biar ga repot malah repot sama barang orang lain, tapi yo wis lah, bapak juga ikhlas2 aja bawain punya temennya dan yang penting semua selamat sampai di rumah kembali sesuai doa2 kami. Dari cerita bapak juga semua ibadah bisa dilaksanakan dengan lancar. Alhamdulillah semua lancar, semoga orang tua kami menjadi Haji yang mabrur, dan kami anak2nya bisa menyusul secepatnya Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar