Alhamdulillah kebahagiaan kami yang tinggal di sini adalah bisa lebih dekat dan mudah mengunjungi Baitullah, bisa dilakukan dengan jalur darat menggunakan mobil atau bus juga dengan biaya yang relative jauh lebih murah jika dibandingkan berangkat dari tanah air. Kemarin saat musim liburan mid term sekolah, kami melakukan perjalanan dengan mobil, menempuh kurang lebih 1600 km dengan kecepatan 120 km/jam rata-rata. Hehe....ditambah istirahat berhenti-berhenti untuk sholat dan makan bisa ditempuh dengan 18-20 jam perjalanan...wuih....lumayan pegel sihJ
Sepanjang perjalanan yang kami temui hanya gurun, padang pasir, peternakan onta, pegunungan batu. What a wonderfull journey walaupun di Qatar juga sama aja sih ketemunya itu-itu juga tapi tetep anak-anak exciting. Karena kami bepergian di akhir musim dingin jadi masih nyaman-nyaman saja cuaca di luar. Hanya sesekali badai pasir menerpa mobil selama perjalanan kami.
Saat umroh dan berziarah di Makkah maupun madinah, kita jadi seperti mereview kisah/shirah para nabi, semakin bisa mengenang dan mengambil pelajaran dari kisah Nabi-nabi yang berlangsung di sana. Dan tidak ketinggalan pula kisah para muslimah pada waktu itu.
Beberapa hari lalu di kelas parenting KAIFA(salah satu Tempat Pendidikan Al Qur’an) di sini, saya baru saja mendapat pelajaran berharga tentang betapa besar peran Umm(ibu-arabic) dalam mendidik dan menanamkan tauhid kepada Allah ke anak-anak kita lewat kisah Hajar mendidik Nabi Ismail. Saat umroh jadi mulai terkenang ke ribuan tahun silam saat Hajar istri Ibrahim harus mendidik seorang diri dan ditinggalkan di Makkah yang pada waktu itu tandus dan gersang.
Di dalam prosesi umroh sendiri ada thawaf dan saí. Sa’i sendiri membawa kita mengenang bagaimana perjuangan seorang Umm yang harus berlari dari sisi bukit shofa dan bukit marwah demi air untuk bisa menyusui anaknya. Kesabaran, keteguhan hati, kekuatan dan tidak berputus asa dalam berusaha mendapatkan air minum hingga kemudianAllah berikan pertolongan dengan air zam-zam. Saya yakin Umm di mana pun akan mempunyai komitmen yang kuat seperti halnya Hajar berusaha merawat bayi mungilnya seorang diri. Dan bagi yang sudah merasakan sa í itu seperti apa, mungkin bisa ngerasain deh gimana beratnya berjalan 7 kali antara 2 bukit tersebut. Apalagi jika dilakukan saat musim panas dan suhu udara bisa mencapai 45-50 derajat celcius...masyaAllah
Saat beberapa tahun berlalu Ismail telah tumbuh besar, ibunya meninggal dan saat suatu hari Sang Ayah Ibrahim kembali menemuinya untuk menyembelihnya. Saat hal tersebut disampaikan, Ismail hanya menjawab, “jika ini perintah Allah maka lakukanlah”. Ya Allah, yang tergambar adalah anak sholeh yang begitu mencintai Allah dan orang tuanya yang mampu berbuat seperti itu. Bayangkan, anak yang sejak bayi sudah ditinggalkan oleh Ibrahim sekian lama dan saat bertemu justru malah akan disembelih? Sungguh keimanan yang sangat kuat yang telah diajarkan oleh Hajar sang Umm. Kalau kita lihat kondisi sekarang, jika ada anak yang dari kecil ditinggal ayahnya, lalu pulang dan akan melakukan sesuatu kepadanya atau mengambil haknya, kira-kira jawaban seperti apa yang akan terlontar dari anak tersebut ya...? Subhanallah betapa kuasa Allah atas para nabi yang dia kehendaki terjaga keimanannya.
Saya jadi merenung, seringkah kita sebagai Umm bagi anak-anak kita mendoakan akan keteguhan iman Islam anak-anak kita? #jleb, saya seringkali hanya mendoakan anak-anak dengan keberhasilan-keberhasilan duniawi, atau paling sholeh/ah, pinter, sehat....Alhamdulillah diingatkan untuk nambah satu daftar doa yang jangan terlupa oleh saya.
Saat berziarah ke Jabal(gunung, arabic) Tsur tempat gua Tsur berada, kita akan kembali mengenang seorang Umm yang sedang hamil besar menaiki bukit terjal untuk mengantarkan makanan Ayahnya Abu Bakar dan Rasulullah yang sedang bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy. Saya saja yang masih sehat wal afiat, muda, dan sedang tidak hamil, pas lihat gunung tersebut langsung ‘jiper’ bakal terenggah-enggah, beuratttt rasanya, kebayang naik kawah ratu dari arah bogor jaman kuliah dulu....ngosh-ngosh-an euy! Serasa ga mau pulang klo udah nyampe hehe karena lemes, kebayang tambah capek n pegeul soalnya. Buat saya, hal ini mengajarkan pada kita untuk selalu menjaga kesehatan, kuat jiwa dan raga. Ayo semangat lariiii, pengen juga merutinkan, tp summer udah segera menyapa*lap keringet*.
Buat yang sedang hamil, tetep jaga kesehatan juga ya, kuatkan diri untuk badan kita dan calon bayi di kandungan.InsyaAllah semua bernilai pahala atas peluh dan lemah yang bertambah-tambah saat menjalaninya (QS 31 : 14).
Jadi segitu dulu ceritanya ya...klo ibadah umrohnya sendiri ya...itu ibadah kita ke Allah, biasanya pengalaman spiritual kita masing-masing beda dan terkadang juga susah diceritakan dengan kata-kata bagaimana nikmatnya bertamu di Baitullah.
Untuk referensi umroh sendiri bisa dilihat disini http://www.hajiumroh.com/, dulu juga saya sudah pernah nulis beberapa hal jika akan pergi umroh dengan anak kecil/balita di http://ummusilmi.blogspot.com/2011/04/umroh-bersama-anak-kecil-balita.html.
Yuks , selagi muda, kuat jiwa raga, jika ada rejeki dan kesempatan kita segerakan berhaji dan umroh*semua juga pengen kalii*. Semoga teman semua dilancarkan dan dimudahkan usahanya menuju ke sana ya...aamiin ya Rabb.
1 komentar:
artikel yang bagus dan menggugah. menambah kerinduan saya untuk pergi ke baitullah...
Posting Komentar