Perburuan steak berikutnya, berdasarkan rekomendasi teman-teman, kami memutuskan ke friday. Kami pernah makan di sana tapi bukan menu steak, sepertinya lumayan. Setelah ayah memesan, sepertinya juga masih kurang cocok juga dengan lidah kami. hmmm....sudahlah kayaknya emang lidah kami ga bakat makan steak nih. Perburuan dinner n cari kuliner lain masih berlanjut pada jalan-jalan berikutnya.
Kali ini berdasarkan rekomendasi seorang teman, kami berburu roti, buat snack aja, jajan gitu lah. Tujuan hari pertama kami hunting fatayer. Fatayer ini sejenis roti yang diberi toping macam-macam. Ada yang manis ada yang asin. Sebenernya kami sudah pernah mencoba beli di warung deket rumah, tapi kok ga enak. Trus kami diberi tahu sebuah warung di deket gharraf petrol station, di situ fatayernya enak. Setelah kami ke sana, kami ditawari bermacam-macam rasa. Karena umi seneng manis umi pilih kombinasi keju-madu dan laban-madu. Ayah yang seneng asin mencoba chicken-keju dan telur-keju. Wah setelah beberapa saat menunggu sambil ngobrol sama kokinya, eh pelayannya orang indonesia ternyata. Dan setelah jadi, kami coba hmmmm yummy sekali memang. Fatayer enak sekali dimakan saat panas, kejunya melting menetes2 ketika digigit, sensasinya sungguh luar biasa.
Jalan-jalan berikutnya kami berburu roti isi keju. Direkomendasikan pula oleh seorang teman, katanya rotinya lembut banget, ga kayak fatayer yg keras. Jadi kalo dari rasa, mirip dengan fatayer yang keju-madu. Rotinya seperti roti sobek, tapi tiap sobekannya agak lebih kecil dari ukuran roti sobek di indo. Bentuknay bulat penuh, satu bulatan isinya banyak banget, jrendol2 kayak permukaan kasur kapuk kalo di kampung. Isinya keju, tapi lebih padat, tidak sampai melting. Kejunya cukup besar, disajikan/dimakan dengan dikucuri madu terlebih dahulu. Biasanya ada topping wijen di atasnya. hmmmm yummy sekali juga, silmi juga makan lahap banget.
Untuk urusan jajan berikutnya,ayah favorit sekali sama donat krispy kreem. Donatnya memang enak banget dan relatif tahan lama. Kalo beli satu lusin jatuhnya jadi murah pula. Ada macam-macam rasa, original, coklat glazed dll.
Dinner berikutnya kami memutuskan jalan-jalan ke pearl, salah satu komplek wisata, shopping mall da apartemen.letaknya di pinggri bahkan di atas laut. Kami ke sana karena tadinya berencana mampir nonton motoGP di lusail, bisa sejalan arahnya. Sesampai di sana, tujuan kami ke noddle house. Ini memang resto asian food, jadi kami yakin pasti cocok. Ditemani semilir angin laut, lantunan musik klasik dari xylophone, suasana yang sangat cozy dan makanan yang yummy....kali ini kami benar-benar puas. Harganya memang relatif mahal, tapi masih ga semahal friday n apple bee sih. Tapi kami puas, dengan menu mie goreng dan sate serta soup bebek bakar. Akhirnya malam itu kami malah ga jadi nonton motoGP, di samping masih babak kualifikasi tapi juga motoGPnya sendiri berlangsung malam banget. Kalo nunggu bisa sampe jam 1-an, trus bunyi suara motor yang bising sangat tidak direkomendasikan buat anak-anak dan bayi. so....better ga jadi aja. Jadinya ayah notnon final sendirian malam berikutnya, dan memang jam 1 malam baru nyampe rumah.
Kalo tempat makan lain yang biasa jadi langganan kami ya restoran thailand. Makanannya cocok di lidah kami, terutama tom yum nya.....hmmmm yummy. Resto thailand langganan kami biar bisa sekalian maen di Al bidda Park ya Thai Smile. Tempatnya cozy, deket masjid, dan ada di komplek al bidda park yang ada play gorund-nya.
nanti berlanjut deh kapan-kapan crita jalan-jalan kuliner kami. Masih ada banyak menu masakan arab yang belum kami cobain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar