Keluargaku Bahagia......

Daisypath Anniversary Years Ticker

Sabtu, 17 Juli 2010

Gigi Geraham Bungsu

Jadi tertarik menuliskan ini karena beberapa saat lalu suami harus menjalani operasi kecil pencabutan gigi geraham bungsu atau wisdom teeth yang sakit ketika tumbuh. Saya sendiri belum bermasalah dengan gigi tersebut walaupun sebenernya juga sudah tumbuh. Makanya saya jadi tertair untuk menuliskan ini.

Pada diskusi saya dengan dokter gigi favorit saya di sini, namanya Dokter Mona, sebenernya gigi geraham bungsu saya tetap harus dicabut agar tidak mengganggu gigi geraham sebelahnya. Lalu saya jadi berpikir, nanti saja lah jika memang sudah mengganggu betul baru akan saya cabut. Berbeda kasusnya dengan suami yang memang sejak nongol gigi tersebut, terasa sakit bukan main katanya. Jadi langsung deh dicabut, lalu saya jadi mendiskusikan hal ini ke temen saya yang dokter, and then apa sebenernya fungsi gigi geraham bungsu? sepertinya hampir sebagian besar orang bermasalah dan mencabutnya? Adakah Allah menciptakan sesuatu yang tidak ada gunanya? dan dia pun bingung bagaimana menjawabnya (secara dia juga bukan dokter gigi khan?)....let's we see first apa dan bagaimana sebenarnya gigi geraham bungsu atau wisdom teeth tersebut.

In English-nya ……..

Wisdom teeth emerge years after all other teeth are in place. They develop when most individuals become adults (around after 17 years of age). Why do wisdom teeth need to be removed?

Because our jaw is smaller than those of our earliest ancestor, our wisdom teeth do not have enough room to fit in our mouths properly therefor our wisdom teeth may become impacted, which can crowd other teeth.

Wisdom teeth can cause gum disease, and can also decay due to difficulty in cleansing them.

They may also cause cysts, which can destroy the jaw or teeth surrounding the wisdom teeth.

Very rarely do wisdom teeth grow properly and remain healthy. If wisdom teeth are removed, the rest of your mouth can remain healthy and your other teeth will be properly positioned.

What is the procedure for removal?

First, your dental and medical history will be evaluated, and then your dentist will perform a tooth examination and take a panoramic X-ray of your teeth.

Wisdom teeth removal is a straight forward procedure and is usually performed through minor surgery by an oral surgeon.

Gigi geraham ketiga sering disebut juga gigi geraham bungsu erupsi atau tumbuh terakhir yaitu antara umur 17-21 tahun. Gigi ini sering menimbulkan masalah karena mulai erupsi di saat pertumbuhan rahang kita sudah berhenti sehingga tidak mendapat cukup ruangan untuk erupsi. Dengan demikian gigi ini tumbuh tidak sempurna dengan posisi yang tidak tepat atau impaksi.

Seorang ahli bernama Ricketts (1980) menyatakan bahwa evolusi manusia menyebabkan berkurangnya ukuran rahang yang berhubungan dengan kondisi dan kebiasaan diet/makanan. Jadi ukuran rahang manusia sekarang cenderung makin kecil sehingga kasus gigi geraham bungsu yang impaksi sekarang cenderung meningkat.

Saya jadi teringat kasus-kasus orangtua kita yang jarang sekali mereka mempermasalahkan tentang gigi geraham bungsu ini.

Pada artikel Harun Yahya disebutkan bukan karena evolusi. tapi seperti berikut :

Dalam naskah evolusionis masih tercantum anggapan bahwa gigi ini adalah bagian tubuh manusia yang telah kehilangan semua fungsinya. Sebagai buktinya, kaum evolusionis menyatakan bahwa gigi-gigi geraham bungsu ini memunculkan masalah pada sebagian besar orang, dan proses mengunyah tidak terganggu ketika gigi-gigi tersebut dicabut.

Banyak dokter gigi, karena terpengaruh pernyataan evolusionis bahwa gigi bungsu tidakberfungsi, telah berpandangan bahwa pencabutan gigi bungsu sesuatu yang biasa, dan mereka tidak melakukan usaha pemeliharaan yang sama padanya seperti pada gigi yang lain.Akan tetapipenelitian di tahun-tahun terakhir menunjukkan, gigi bungsu memiliki fungsi mengunyah, sama seperti gigi lain. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anggapan “gigi bungsu mengganggu posisi gigi lain” adalah sama sekali tak beralasan. Sekarang ini kritik ilmiah, tentang bagaimana masalah gigi bungsu ini bisa diatasi bukan dengan cara pencabutan, semakin meningkat.Faktanya ,kesepakatan ilmiah menyatakan bahwa gigi geraham bungsu berfungsi mengunyah, sama dengangigi lain, dan tidak ada pembenaran ilmiah yang mendukung keyakinan bahwa gigi geraham bungsutidak memiliki kegunaan.

Jadi, mengapa gigi geraham bungsu menimbulkan gangguan pada banyak orang? Berdasarkan penelitian para ahli di bidang ini, permasalahan gigi bungsu di masyarakat terjadi secara berbeda-beda, tergantung zaman. Kini diketahui bahwa gangguan gigi bungsu jarang terdapat di masyarakat pra-industri. Khususnya selama beberapa ratus tahun terakhir ini, manusia lebih menyukai makanan lunak daripada yang keras, sehingga pertumbuhan rahang manusiapun terganggu. Akhirnya diketahui, ternyata masalah gigi bungsu berasal dari gangguan pertumbuhan rahang akibat pola makan.

Diketahui pula, ternyata perilaku makan masyarakat juga berpengaruh buruk pada gigilainnya. Sebagai contoh, meningkatnya konsumsi makanan dengan kadar gula dan asam yang tinggi telah meningkatkan kerusakan gigi. Tapi, fakta itu tidak menjadikan kita berpikir bahwa semua gigikita mengalami “atrofi” (pengecilan atau penyusutan). Hal yang sama juga berlaku pada gigigeraham bungsu. Masalah pada gigi geraham bungsu berasal dari kebiasaan makan, bukan dari“atrofi” evolusioner apa pun.

Gigi geraham bungsu ini dapat saja tidak menimbulkan sakit saat atau sesudah erupsi sehingga kita sering tidak menyadari adanya gigi tersebut. Namun setelah timbul gejala-gejala seperti sakit kepala, telinga berdengung, sakit leher, rematik, kencing manis, gangguan jantung, gangguan pada kulit, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada tubuh yang tidak bisa diobati maka gigi ini mulai dicurigai sebagai penyebab, sehingga penderita dirujuk ke dokter gigi. Tindakan ini memang tepat mengingat gigi bungsu bisa menimbulkan bermacam-macam masalah baik sistemik (seperti gejala-gejala tersebut di atas) maupun gejala lokal, seperti:

1. Pericoronitis.

Posisi gigi yang belum erupsi sempurna akan memudahkan makanan, debris dan bakteri terjebak di bawah gusi yang di bawahnya terdapat gigi bungsu sehingga menyebabkan infeksi pada gusi yang disebut pericoronitis. Jika tidak segera ditangani infeksi tersebut akan menyebar ke tenggorokan atau leher.

2. Crowding gigi / gigi berjejal.

Gigi impaksi dapat mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah posisi.

3. Gigi berlubang

Posisi gigi impaksi sulit dijangkau sehingga sulit dibersihkan dan menjadi berlubang.

4. Merusak gigi depannya.

Tidak hanya gigi impaksinya saja yang berlubang tetapi gigi di depannya juga berlubang karena sulit dibersihkan.

5. Infeksi pada tulang sekitarnya.

6. Kista

Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista berhubungan dengan gigi geraham impaksi pada rahang bawah. Mahkota gigi impaksi tumbuh dalam suatu selaput. Jika selaput tersebut menetap dalam tulang rahang, dapat terisi oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang dapat merusak tulang, gigi dan saraf.

7. Tumor / Karsinoma.

Mengingat komplikasi yang ditimbulkan oleh gigi geraham impaksi maka kita perlu mengetahui waktu terbaik gigi tersebut dicabut.

Kalsifikasi gigi geraham bungsu terjadi mulai umur 9 tahun dan mahkota gigi selesai terbentuk umur 12-15 tahun. Jadi gigi geraham bungsu sudah dapat dilihat melalui rontgen pada umur 12-15 tahun walaupun gigi tersebut belum tumbuh.

Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu yang impaksi dapat dilakukan antara umur 12-18 tahun atau setelah gigi molar / geraham kedua tumbuh. Tentu saja persiapannya dilakukan rontgen foto sebelum dilakukan pencabutan. Pencabutan gigi geraham bungsu pada usia 12-18 tahun dikenal dengan pencabutan preventif dan ini sangat dianjurkan mengingat pada usia tersebut akar gigi masih pendek sehingga memudahkan operasi dan mempercepat waktu penyembuhan dan menghindari terkenanya saraf pada rahang . Setelah operasi gigi geraham bungsu pasien akan mengalami pembengkakan 3-4 hari yang merupakan reaksi normal dari tubuh untuk penyembuhan. Pasien tidak perlu khawatir Karena pembengkakan yang tidak disertai demam bukan merupakan gejala infeksi dan pembengkakan ini akan hilang tanpa meninggalkan bekas. Pasien yang menjalani operasi gigi geraham bungsu cukup mendapat antibiotika, analgetik / penahan sakit dan obat anti inflamasi / anti radang. Selama pembengkakan pasien dapat makan (lunak), aktivitas sehari-hari seperti sekolah atau bekerja. Tapi tidak diperkenankan untuk olah raga terlebih dahulu. Setelah satu minggu benang jahitan dapat dibuka dan obat sudah dapat dihentikan.

so...lebih baik rutin-rutin lah periksa gigi kita kali ya? biar tetep sehat dan dokter pun bisa memberikan suggest haruskah dicabut gigi geraham bungsu kita or let it be dulu, kalo sudah mengganggu baru dicabut hehe...sama ajah!

(dari berbagai sumber)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

SAYA MELAKUKAN OPRASI IMPAKSI 18,28,38,48 SECARA BERSAMAAN. LBH DR 2 MINGGU BENGKAK DIGUSI MASIH ADA, ADA RASA KEBAS DI BIBIR DAN MASIH BELUM BISA MEMBUKA MULUT DENGAN SEMPURNA, :(