Keluargaku Bahagia......

Daisypath Anniversary Years Ticker

Sabtu, 17 Juli 2010

Puanasseee Poll!

Ini summer kedua yang saya lalui di Qatar. Rasanya saat-saat inilah puncak summer berlangsung. Suhu di luar bisa lebih dari 50 derajat beberapa hari ini. Jikalau tidak terlalu urgent, memang lebih baik berada di dalam rumah dan tidak beraktivitas di luar. Ketika kita beraktiivitas di luar, badan akan terasa cepat lelah dan lemes, tentunya selain kepanasan itu sendiri. Jika ditambah humid, akan sangat membuat berkeringat dan lebih parahnya susah bernafas karena kandungan oksigen berkurang, cukup buat sauna gratis tanpa perlu ke salon/spa.

Tahun kemaren, summer pun saya lewati dengan banyak aktivitas dan sedang hamil, jadi rasanya kok badan lebih lelah dan capek saat itu. Tahun ini kondisi saya lumayan lebih baik karena hanya menyusui. Suami juga sudah mengenaskan kondisinya saat pulang kerja masuk shift pagi. Tapi bismillah, semoga kami tetap bisa melalui Ramadhan yang segera datang dengan kondisi yang kuat dan sehat. Karena summer, waktu siang pun menjadi lebih panjang, shubuh sekitar jam 3, maghrib baru datang jam 6.30-an p.m. Isya' pun mundur menjadi jam 8.30 p.m hmmmm lumayan puasa jadi tambah beberapa menit lamanya.

Bahkan menurut Al Jazeera tv beberapa hari lalu, diberitakan bahwa tingginya suhu beberapa hari ini adalah yang tertinggi sepanjang 20 tahun terakhir....wedew, jadi saksi sejarah juga kita. Buat para pekerja yang di lapangan, ada juga kebijakan off alias tidak bekerja (walopun tetap berada di pabrik/lapangan) ketika suhu tinggi melebihi batas maksimal saat bekerja. Bagi para pekerja konstruksi pun di berlakukan pengalihan jam kerja menjadi hanya sore/malam hari dan siangnya untuk istirahat.

Jalanan menjadi sangat lengang karena sebagian besar penduduk entah itu native maupun pendatang sedang on vacation. Run away dari summer yang menyengat. Mobil-mobil yang di jalanan biasanya berseliweran agak berkurang, kemacetan pun jarang terjadi. Orang-orang Qatari biasanya akan ngadem ke daerah-daerah tropis seperti malaysia dan bali. Buat orang indonesia, tentu lebih memilih pulang kampung. Saya sendiri tidak pulang karena kasihan kalau harus ninggalin suami sendirian berjibaku dengan pekerjaan panas-panas begini. Beberapa teman yang lain pulang dan meninggalkan suami tetap bekerja di sini selama summer. FYI anak-anak libur sekolah 3 bulanan, para bapak maksimal cuti paling hanya bisa 1 bulanan so....sisanya biasanya para suami kembali ke qatar untuk masuk kerja lagi dan istri plus anak-anak tetap stay di Indonesia sampe habis lebaran.

Yah...ini mungkin baru panasnya dunia, bagaimana jika kita bayangkan panasnya api neraka? mungkin belum ada apa-apanya. Ya Allah, rasanya kami memang belum pantas masuk ke surga Mu tapi tidak pula kami sanggup untuk masuk ke nerakaMu....semoga bisa diambil hikmahNya :).


Tidak ada komentar: