Keluargaku Bahagia......

Daisypath Anniversary Years Ticker

Kamis, 21 April 2011

Umroh Bersama Anak Kecil /Balita

Sekedar share pengalaman berumroh dengan anak kecil atau bayi dari pengalaman kami dan semoga membantu bagi yang berniat untuk berumroh membawa anak kecil. Kami melakukan umroh saat Silmi berusia 15 bulan, masih menyusu ASI dan oleh karena itulah kami ingin membawa karena umroh bersama anak bisa menjadi solusi bagi orang tua/dewasa yang berniat umroh tapi tetap tenang tanpa perlu meninggalkan si kecil yang sedang menyusu. Kalau bagi kami yang tinggal di Qatar, umroh bisa tiap tahun lewat jalan darat dengan waktu tempuh sekitar 22 jam perjalanan dengan mobil. Kemarin malah ada temen yang cukup berani membawa anaknya yang masih bayi 3 bulan, but so far so good. Kalau dari Indonesia dengan pesawat hanya membutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan.

Ibadah umrohnya sendiri sebenarnya hanya berlangsung beberapa jam, selebihnya bisa kita lakukan untuk kegiatan lain atau memaksimalkan ibadah di dalam masjidil Haram maupun masjid nabawi. Jadi, karena saya membawa silmi, begitu ibadah inti umrohnya sudah selesai, saya tidak begitu memaksakan untuk selalu ke masjid, dan menyesuaikan dengan kondisi Silmi. Kondisi cuaca sangat berpengaruh pada kondisi tubuh kita saat beraktivitas.

Kami berumroh saat awal summer, jadi udara sudah cukup panas bagi orang Indonesia. Hal ini berefek menjadi cepat lelah dan ingin sering-sering minum dingin dan perlu kita waspadai saat-saat seperti inilah, lelah, cuaca panas, sering minum dingin, daya tahan tubuh menurun......penyakit bisa sangat mudah menghinggapi tubuh kita. Apalagi bagi anak-anak dan ibu menyusui, aturlah ritme kegiatan dengan mengikuti kondisi tubuh kita dan anak. Makanlah dengan teratur, usahakan walaupun pengen jangan terlalu banyak minum dingin. Air zam zam, yoghurt/laban, madu bisa sangat membantu mempertahankan stamina tubuh. Serta jangan lupa untuk banyak-banyak lah berdoa kepada Allah agar ibadah kita lancar tanpa halangan suatu apa.

Hal ini perlu kita timbang betuk-betul karena jangan sampai kita mendzolimi anak-anak untuk kepentingan ibadah kita, tapi sekaligus bisa juga menjadi sarana mengajarkan anak akan nilai-nilai agama. Toh sama saja khan sifatnya seperti saat kita backpackeran or travelling ke luar negeri buat jalan-jalan dengan nilai plus kita bisa sekaligus beribadah.

Yang perlu diperhatikan saat akan memulai perjalanan jauh sebenarnya sama saat kita pergi ke tempat lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan berumroh dengan anak kecil/bayi bisa saya ringkaskan sebagai berikut,

Persiapan Keberangkatan dan daftar bawaan anak, kalau yang gede kayak kita mah udah biasa ya

  • Paspor dan kartu vaksin anak kita, jika dari Indonesia kalau tidak salah diwajibkan vaksin meningitis bagi anak usia di atas 2 tahun. Jika perlu siapkan fotocopy-annya jika dibutuhkan sewaktu-waktu ga ribet
  • Baju yang cukup, walaupun bisa mencuci paling tidak cukup untuk sekitar 3-5 hari tanpa mencuci. Pilih bahan baju bayi yang menyerap keringat, adem dan nyaman
  • Toiletries, diapers, dan kantong plastic maupun plastic bening ber seal
  • Makanan dan camilan anak, biscuit , susu dll sesuai selera anak kita
  • Sepatu, sandal, kaos kaki anak
  • Sunblock dan hand body, atau cream pelembab, bisa juga dengan minyak zaitun.
  • Obat-obatan dan thermometer
  • Mainan anak, sebaiknya hindari yang berbunyi dan berbentuk menyerupai manusia karena beberapa orang masih menganggap benda tsb tdk boleh masuk masjid maupun bisa mengganggu
  • Stroller, tapi hanya bisa sampai pintu masuk masjid so....bawalah gendongan serta
  • Jaket atau selimut jika musim dingin, bisa juga menjadi alas saat anak ketiduran di masjid, bisa juga membawa apron , kain , pashmina or sejenisnya untuk sekedar alas or penutup saat menyusui.
  • Payung, kacamata, topi

Tips n Trik dari keberangkatan sampai selama di sana :

  • Karena perjalanan akan lama, siapkan aktivitas buat killing time anak selama di perjalanan, walopun biasanya untuk maskapai tertentu diberi seperangkat mainan maupun film di monitor tapi sebaiknya kita tetap membawa sesuai kebiasaan anak kita. Jika masih bayi, usahakan menyusuinya saat pesawat akan take off maupun landing
  • Selalu sabar, karena birokrasi dan tabiat pelayanan di Arab tidak seramah kita di Indonesia, apalagi kadangkala malah disepelekan atau kurang dihargai. Selalu menjaga niat dan hindari berdebat jika tidak diperlukan.
  • Arab bukanlah Negara yang cukup ramah dengan ibu, anak-anak maupun bayi, jadi jangan terlalu berharap diprioritaskan maupun diperlakukan special.
  • Gunakan sesering mungkin pelembab maupun lip balm agar udara kering tidak merusak kulit yang biasanya seperti agak gatal maupun bibir pecah-pecah. Bisa juga gunakan madu untuk mengolesi bibir bayi/anak.
  • Bawalah selalu fotocopy dokumen seperti paspor dan selalu simpan kartu nama hotel jika sewaktu-waktu nyasar
  • Karena akan lama di sana, biasanya sekitar 8-15 hari, untuk menghemat pakailah kartu telepon selular Saudi, banyak dijual di took-toko deket hotel, bahkan di bandara pun bisa didapatkan.
  • Jika membutuhkan, mintalah kursi roda ke hotel, biasanya difasilitasi. Kursi roda masih bisa masuk masjid sedangkan stroller tidak diperbolehkan
  • Bawalah barang bawaan secukupnya, di pintu masuk biasanya akan digeledah oleh petugas, jika terlihat bulky n tas kita gede baru dilihat bisa-bisa langsung ga boleh dibawa. So...better bawa secukupnya, jika perlu pakailah tas transparan agar tidak perlu membuka petugas sudah tahu isinya. Khusus untun barang-barang bayi mungkin akan ditolerir seperti makanan, susu, diaper s, wipes, dll.
  • Usahakan pilih tempat yang berdekatan dengan jamaah dari Negara-negara melayu. Jika membawa anak, Negara-negara tetengga ini biasanya masih toleran or memperlakukan anak kecil dengan manis dan bisa mengerti saat rewel atau mondar-mandir di depan mereka sholat. Bagi orang arab, bisa jadi hal ini tidak berkenan buatnya, jangankan anak orang lain, anak sendiri kalo rewel aja bisa dipukulnya, minimal dimarahi or dengan gerakan yang agak kasar. Hal ini tentu tidak ingin terjadi pada anak kita kan?
  • Bawalah kantong plastic/kantong untuk membawa sandal saat masuk masjid. Daripada ditaruh di pintu/titipan nanti malah hilang or susah nyarinya mending dibawa tapi dibungkus.
  • Sebaiknya tidak membawa mainan berbentuk menyerupai hewan atau manusia maupun yang bunyinya heboh.
  • Bawalah tas dan pakailah baju biasa saja, kita khan mau menghadap Allah bukan mau pamer, juga menghindari kemungkinan diminati pencuri
  • Di Masjidil haram kamera dilarang masuk tapi hp berkamera masih mungkin. Jika di masjid nabawi hp berkamera bisa dilarang dibawa masuk, bahkan selain tas yang digeledah juga saku. Harus dititip di tempatnya dengan tanda tangan dll, jika tidak ingin ribet bawalah hp yang tanpa kamera agar selama di dalam pun kita masih bisa komunikasi . bagaimanapun di dalam masjid juga ada banyak orang dari berbagai dunia.
  • Pakailah baju yang longgar bagi perempuan, bisa dengan abaya hitam agar tidak cepat kotor.
  • Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi adalah masjid besar yang toiletnya sedikit, dan cukup jauh dijangkau. Biasanya saat kebelet pengen ke belakang, saya lebih memilih ke toilet di hotel/shopping mall depan masjid yang memang disediakan untuk umum. Lebih terjangkau, tidak mengantri dan tentu lebih bersih karena tidak bercampur dengan banyak orang. Untuk gonta-ganti diapers, mending di toilet ini or bisa juga di strollernya
  • Bawalah sajadah, kalau saya memilih yang ringan dan ringkas seperti bahan katun. Saya bawa sajadah batik kemarin, bisa sekaligus untuk tutup saat menyusui, bisa juga dengan pashmina.
  • Bawalah gunting untuk bertahalul seusai rangkaian umroh.
  • Pakailah masker untuk berjaga-jaga, tapi masker tidak diperbolehkan dipakai saat prosesi
  • Jika membutuhkan naik taksi, laki-laki terlebih dahulu masuk baru perempuan saat naik. Saat turun perempuan dulu baru laki-lakinya. Jangan keluar –keluar jalan sendirian tanpa laki-laki muhrim
  • Beberapa orang merasa anak-anak kurang baik memegang Al Qurán, ada yang takut sobek, belum bisa baca, takut kotor, takut keinjek dan lain-lain. Sementara Al qurán di masjid bisa ada di setipa sudut, sebaiknya hindari anak bayi memegang/menjangkaunya, bisa juga dengan diberi buku yang lain.
  • Hindari kehilangan anak dengan selalu mengawasi dan saat sholat usahakan dia masih terhubung dengan kita, entah kakinya dililit gendongan dengan kaki kita atau dengan digendong, digandeng atau jika sudah bisa diberi pengertian agar saat sholat tidak ke mana-mana meskipun dia tidak ikut sholat. Antisipasi saat-saat sholat Isya dan shubuh karena bacaan imam bisa sangat panjang dan waktu sholat cukup lama.
PPanduan ibadah umrohnya sendiri secara syariat bisa dicari di sini

Minggu, 17 April 2011

Daily Activity from One of Indonesian Mom In Qatar

ust like ordinary mom, saya juga punya kegiatan sehari-hari yang hampir sama dengan yang lain. Hanya saja sebagai seorang ibu dengan 2 anak balita, Silmi 3,5 tahun dan Hasan 16 bulan, hidup di perantauan jauh dari kerabat dan sahabat cukup membuat tantangan tersendiri buat saya. Awalnya hal ini juga membuat saya pesimis, tapi saya yakin Allah akan memberikan kami kekuatan dan pertolongan untuk bisa menjalaninya. Karena kami tinggal di negeri orang, alhasil saya harus bisa mandiri tanpa asisten maupun keluarga yang setiap saat bisa dimintai bantuan dalam mengurus rumah maupun mengasuh anak-anak.

Suami saya bekerja 12 jam sehari dengan sistem shift. Saat masuk pagi dia akan berangkat shubuh pukul 04.45. It means pagi-pagi sekali aktivitas saya saat bangun tidur adalah memasak buat sarapan suami berangkat kerja. Biasanya sekalian saya bikin bekal buat Silmi sekolah. Berbagai alat masak amat sangat membantu rutinitas saya di dapur. Bikin bento buat silmi menjadi salah satu aktivitas menyenangkan selain bereksperimen memasak menu-menu baru. Masakan Indonesia tetap menjadi favorit keluarga kami.

Setelah Silmi bangun, mandi dan sarapan, aktivitas saya berikutnya adalah mengantarnya ke sekolah. Sebelumya tak lupa saya masukkan dulu baju-baju untuk dicuci biar pas pulang jemput sekolah, baju sudah bersih. Hasan pun biasanya tak akan mau ketinggalan ikut serta mengantar....dan kalaupun tidak ikut nggak mungkin juga dia ditinggal sendirian khan? so...come on kids we rock the road. Jalanan highway sangat membantu, rute yang jauh terasa sangat singkat jika tanpa macet. hmmmm i wish jakarta will be like here some day . Alhamdulillah meskipun kami tinggal di negara timur tengah, saya sebagai perempuan dan ibu masih bisa nyetir dan beraktivitas di luar rumah dengan aman. Di negara mid east yang lain belum tentu bisa seperti ini. Mungkin sudah banyak ya....denger-denger cerita tentang kondisi di mid east.
Pulang mengantar Silmi, saya bersiap dengan aktivitas berikutnya. Memandikan hasan, sarapan dan bersiap menuju nursery-nursery an (semacam nursery) tempat saya mengajar anak-anak. Di sini tidak ada sekolah Indonesia, tapi kami para ibu sengaja membuat tempat bermain dan pengasuhan anak-anak untuk sarana bermain anak, saling bersosialisasi dan lain sebagainya, Kalau dalam bahasa arab disebut hadhonah yang artinya tempat pengasuhan, mungkin bisa juga disebut nursery dalam bahasa Inggris. Saya mengajar 3 kali seminggu untuk anak-anak, Hasan pun tentu tak ketinggalan, dia pun bisa ikut bergabung bermain bersama. Mirip dengan nursery, tapi tidak resmi, kami sengaja membuat jadwal bermain bersama dengan dibimbing oleh guru, saya salah satunya. Bisa dibayangkan tinggal di rumah flat apartemen, tetangga tak dikenal (bangsa lain), so....dengan cara ini kami bisa membuat anak-anak tidak terjebak dalam dunia sempit di rumah.

Di hari lain, saya isi dengan belajar bersama ibu-ibu Indonesia yang lain, baik bahasa arab, keIslaman maupun parenting grup. Hmmmm rasanya senang sekali punya teman berbagi sesama ibu Indonesia, selayaknya keluarga especially buat kami jauh dari tanah air.

Sepulang mengajar, saya jemput Silmi dan kembali ke rumah melanjutkan aktivitas berikutnya. Selesai anak-anak makan siang, bermain sebentar dengan mereka, dan mereka pun terlelap dalam buaian tidur siang. Saat tidur siang saya manfaatkan untuk nyetrika karena aktivitas ini cukup berbahaya jika dilakukan saat anak-anak bangun. Mesin cuci ada, segala macam peralatan ada....tapi kenapa ya ga ada mesin yang buat nyetrika otomatis...hihi...nyetrikan baju memang aktivitas yg paling saya tidak sukai di rumah....coba ada alat yang bisa masukin baju triiiing keluar udah setrikaan.

Anak-anak bangun sore hari, mereka senang sekali mandi....segerrr....acara pun berlanjut dengan main bersama lagi....huwa...rame banget n seru sekali bisa bermain bersama anak-anak. Apalagi Hasan, si adek sudah mulai bisa berpartisipasi dalam bermain, sudah bisa diajak kakaknya menjadi partner bermain. Seru dan lucu melihat tingkah polah mereka. Kadang akur....kadang rebutan....kadang saling marah....kadang tertawa bersama....mereka belajar berinteraksi, bersikap....saya pun tak ketinggalan belajar menjadi bagian dari kebersamaan kami.

Menjelang Suami pulang, saya mulai berberes rumah, biasanya saat pagi saya hanya membersihkan sekenanya. Saat sore anak-anak tak ketinggalan ikut berpartisipasi. Saat ayah pulang, kami manfaatkan waktu bercengkerama bersama sebelum anak-anak tidur. Kami bacakan cerita, ayahnya yang seharian bekerja berusaha mengoptimalkan waktu bersama anak-anak.

Dan saat anak-anak sudah saya antar tidur dan terlelap, it's time for me to mantengin kuliah online di laptop dengan lebih konsentrasi. Belajar dan belajar terus tentang banyak hal....sengaja saya mengambil kuliah online agar tak perlu meninggalkan anak-anak saat belajar, tetap bisa menambah ilmu dari rumah.

jadi begitulah aktivitas saya sehari-hari, walopun kita tinggal jauh dari tanah air....toh masih sama juga ya....just like other Mom, especially Indonesian Mom.





Jumat, 08 April 2011

Menu Emergency

Hasan dengan kudapannya sore ini, makan laph leph deh....

Menu emergency maksudnya saat anak-anak butuh dibuatkan makanan, kelaperan, saya habis pergi keluar sehingga butuh makanan yang bisa dimasak dengan cepat tapi tetep sehat dan nikmat. Biasanya saya akan bikin makanan-makanan Indonesia seperti nasi goreng telur dadar, sup bakso, spagheti dll. Kali ini salah satu yang kadang saya bikin adalah macaroni schotel. Khusus menu ini anak-anak suka tapi Ayah tidak suka. Ayah memang bukan yang hobi makanan lembek-lembek, asin gitu. kalo saya suka-suka aja, macam lasagna...weee...kalo ayah komentarnya "mblekethek".

oke this is it....macaroni schotel dengan bahan yang simple dan seadanya tapi tetap nikmat dan yummy...menurut anak-anak :)







resepnya bisa googling aja, tapi kalo saya simple, saya juga bukan yang demen masak pake ukur mengukur, jadi beginilah resepnya :
- Macaroni kurleb 200 gr
(menghabiskan yang ada aja sisa kemarin masih ada yang belum dimasak setengah bungkus)
- susu cair 200 ml
- telur 2 buah
- bawang bombay 1 buah ukuran sedang
- 2 siung bawang putih
- merica bubuk secukupnya
- garam secukupnya
- mentega untuk menumis dan olesan
- keju parut 100 gr
- daging giling 100 gr
- daging asap 3 lembar ukuran diameter 10 cm kurleb
- 2 sendok makan tepung terigu

cara bikinnya :
- masak macaroni hingga empuk tiriskan
- tumis bawang putih yang sudah dicacah/dimemarkan, bersama bawang bombay dan tambahkan merica dengan mentega hingga bawang bombay terlihat bening dan harum
- masukkan daging, daging asap saya potong kecil-kecil
- masukkan susu, garam tepung terigu dan telur yang sudah dikocok sebelumnya,
- campur dengan macaroni atau siramkan macaroni di pinggan tahan panas (terserah)
- masukkan sebagian keju
- pinggan tahan panas jangan lupa olesi dengan mentega dulu
- masukkan di pinggan tahan panas, taburi keju lagi
- panggang dengan suhu 180 derajat kurang lebih 30 menit.

oh iya, biar ada sayurannya saya kasih irisan kecil brokoli n kembang kol. so far sebenernya anak-anak termasuk yang gampang makan sayur, cm biar tetep ga ketinggalan aja sayurannya.

wokeh......nanti saya cerita-cerita lagi deh hasil coba-coba yang lain. Serunya tinggal di LN, kalo pengen apa-apa ya musti bikin sendiri, bikin bakso, mie ayam, martabak, klepon dan makanan Indonesia lain yang nganggeni.....semua sudah pernah saya coba dan lumayan, not bad. kalo di indo sih masih bisa jajan or malah ada yg ider di depan rumah.

Rabu, 06 April 2011

Tempat Uniq di Qatar

Qatar adalah negara penghasil gas yang cukup besar, juga minyak buminya walaupun tidak sebanyak produksi gas nya. Hal ini membuat Qatar menjadi negara yang cukup kaya, apalagi dengan jumlah penduduk yang sedikit, para Qatari bisa dikatakan sangat sejahtera. Yang saya cukup salut, negeri ini mampu merencanakan ke depan akan dipakai apa uang yang lebih-lebih itu. Ada mega proyek World cup 2022 (lebih lanjut bisa dilihat di sini), juga membangun infrastruktur untuk pengembangan sumber daya manusia maupun wisata. Tata letak dan tata kota cukup diperhatikan dan direncakan sedemikian rupa. Tiap sektor dibuat pemusatan, seperti pusat kesehatan, pusat pendidikan, pusat bisnis, pusat industri, pusat pemerintahan dll. Jadi walaupun uangnya banyak, proyek yang dikerjakan pun cukup tepat, tidak seperti dubai dengan burj khalifa nya yang akhirnya menyebabkan negara tersebut bangkrut.

Ada proyek pembangunan masjid besar di Qatar. Masjid ini belum beroperasi alias belum bisa digunakan untuk tempat sholat maupun ibadah lain. Akan tetapi bangunannya sendiri sebenarnya sudah jadi dan lampu yang menyala saat malam bagaikan lagi lebih-lebih listrik, kalo orang jawa bilang mompyor. Masjid ini bernama 99 domes atau 99 kubah, bilangan 99 berasal dari Asmaul Husna yang wajib diketahui manusia berjumlah 99, kubah pun berjumlah 99 buah.

masjid 99 domes saat malam hari

Selanjutnya ada Katara, ini adalah tempat khusus di tepi pantai yang meyajikan nuansa Qatar berbau timur tengah kuno. Bangunan-bangunan sengaja dibuat layaknya bangunan kuno arab dan dilengkapi dengan teatre outdoor tempat pertunjukan berbagai karya seni dari berbagai negara. Arsitekturnya pun uniq dan menyenangkan, semenyenangkan suasananya saat kami mengunjungi souq waqif yang masih bergaya kuno namun uniq.

katara saat malam hari, yang tampak adalah menara rumah burung yang terletak di depan masjid


bangunan teater di katara tampak dari luar saat malam hari

Di Qatar sedang dibuat proyek pulau buatan bernama pearl. Bentuk pulau tersebut jika dilihat dari atas akan terlihat seperti pearl (mutiara). Icon negara ini selain oryx (hewan) juga pearl dengan kerangnya. kalau di dubai bentuknya pohon kurma, di sini bentuknya pearl. Proyek-proyek ini sedang dibangun tapi sebagian sudah bisa digunakan.

pulau buatan pearl jika dilihat dari udara (sumber thepearlqatar.com)

Adalagi proyek berikutnya adalah education city. Education city ini dibangun dan menjadi pusat pendidikan. Disupport penuh oleh Qatar Foundation yang diketuai sheikha Moza, istri dari emir Qatar. Di sini terdapat beberapa sekolah-sekolah internasional dari level SD bahkan TK sampe dengan perguruang tinggi. Bangunan yang dibuat tidak main-main, semua berarsitektur uniq dan lengkap mulai dari perpustakaan, pusat bahasa dan lain-lain pendukung kegiatan pendidikan. coba saya bisa kuliah S2 di situ ya...hihi...ngimpi kali ya? buat kuliah di sini kalau tidak dapat beasiswa muahalllnya. Gapapa lah, nanti saya kuliah di Indonesia saja, semoga masih diberi umur dan kesempatan untuk menuntuk ilmu langsung, ga online kayak sekarang.




bangunan-bangunan di education city

Proyek bandar udara pun tak kalah gencar. Padahal bandara yang sekarang pun sudah cukup bagus, akan tetapi sekarang yang dilakukan adalah diperluas. dan semua akses jalan menuju bandara diperbagus serta dibuat semacam jalan tol agar lancar bebas hambatan. Jalan ini sangat membantu sekali buat kami, pun saat mengakses tempat-tempat penting lain seperti sekolah silmi, mall dll. Bedanya jalan tol di sini tidak lah perlu loket pembayaran alias gratis. jadi anytime jalan ini bisa dijadikan alternatif bahkan menjadi ruas jalan utama buat sebagian besar penduduk.


oke, segitu dulu ceritanya, nanti dilanjut lagi....episode tempat wisata lain, masih ada film city, benteng, museum of modern arab (Mathaf) dll