Keluargaku Bahagia......

Daisypath Anniversary Years Ticker

Minggu, 05 Oktober 2008

Hihi….Lucu apa Aneh Ya?

Menyambung cerita di MPnya ayahnya Silmi, Qta menemukan paradigma di desa kami. Dulu, beberapa tahun silam, merupakan kebanggaan bagi para orangtua jika anaknya menjadi seorang PNS. Segala cara kan ditempuh, bahkan sampe musti nyogok2 waktu jaman Nepotisme masih musim. Pun ketika dia bisa menikahkan anaknya dengan seorang PNS juga. Wah….mungkin karena itu semua kakakku jadi PNS, tapi ga juga sih.

Paradigma itu kini beralih ke POLISI. Hehe...lucu ya? Sampe para orang tua bela2in jual tanah kadang. Crita selengkapnya baca di Blog ayahnya Silmi(abusilmi.mutiply.com). Aku hanya ingin kembali mencermati diriku dan keluargaku. Mungkin di mata keluargaku yang lain(mbah, bulek, paklek dll), ima termasuk yang kurang beruntung or agak aneh karena tidak memilih ke arah sana. Kalopun bukan ima, suami pun bukan seorang PNS or POLISI J. Yach...begitulah kami...suami istri yang justru lebih ingin berpetualang, berkelana, tidak senang dengan kemandegan (stagnan...gitu2 aja)

Agak berbeda dengan keluarga kami. Ima jadi inget bagaimana cara Bapak dulu mendidik kami dan berpesan pada kami, anak2nya. Beliau memang tidak begitu mem-push anak2 perempuannya untuk segera mendapatkan pekerjaan maupun menikah. Apalagi memaksa/menginginkan kami untuk jadi PNS, bidan or polisi. Beliau berpesan ketika dulu kami akan kuliah, bahwa ilmu yang akan kami cari adalah yang akan kami amalkan dan bekal kami untuk mendidik anak2, karena kami akan menjadi ibu bagi anak2 kami. Berbeda dengan perlakuan bapak pada mas semata wayang kami. Beliau cukup keras mendidiknya agar mampu bertanggungjawab, bekerja dan berpenghasilan. Mungkin karena anak laki2 akan menjadi kepala keluarganya nanti. But anyway kamipun yang perempuan tidak serta-merta lalu tidak mencari rejeki dan bermalas2an. Kami tak kalah berusaha untuk mandiri, tapi kami diberi kebebasan yang lebih untuk berusaha semampu kami sesuai keinginan kami dengan tetap pada koridor bahwa kami adalah istri dan ibu bagi anak2 kami.

Ingatanku pun melayang pada beberapa waktu yang lalu ketika ada info CPNS di internet. Ima yang selama ini begitu tidak berniat jadi PNS jadi ikutan pengen daftar gara2, alasannya hanya ingin menunjukkan pada suami dan ortu bahwa kalopun mau daftar jadi PNS juga ima bisa, ngikut2 orang di kampungJ. Padahal kalo baca cerita temen2 di milis yang udah pada ngundurin diri karena anak, ima jadi ragu lagi. Yah....ima memang sangat ingin memprioritaskan anak kami. Aku bilang pada suamiku mau daftar, padahal kami sudah merencanakan bahwa tahun ini suami akan pindah kerja ke luar negeri dan ima akan ikut. Rencana itu sudah kami impikan sejak lama. Dan ternyata rencana itu akan segera terealisasi. Suami akan berangkat ke sana tgl 10 oktober besok Insya Allah. Akan tetapi ima masih tetap ingin mencoba mendaftar. Tapi ya.... karena emang niatnya juga ga penting dan hanya menuruti ego, akhirnya Allah memutuskan yang terbaik. Alhamdulillah.

Suami hanya tersenyum.....melihatku ragu dengan kata hatiku sendiri. ”Ummi....2x, masak alasannya cuma pengen nunjukin ke ayah kalo umi bisa jadi PNS, wong ayah aja ga pengen istri ayah jadi PNS...aneh” begitu katanya...hehe....finally Allah menetapkan hatiku pada impianku, impian kami yang sebentar lagi, semoga Allah mengabulkan...akan menjadi nyata.

Yach memang setiap orang kan beda2 semoga semuanya bisa mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT

Tidak ada komentar: