Keluargaku Bahagia......

Daisypath Anniversary Years Ticker

Selasa, 25 November 2008

Edensor dan Madu

Apa hubungannya? Tentu untuk saat ini belum ada hubungannya. Madu memang sudah kita ketahui bersama mempunyai banyak khasiat dan kegunaan bagi kesehatan maupun kecantikan tubuh kita. Beberapa saat lalu, ima bereksempatan untuk jalan-jalan ke sebuah tempat, letaknya tidak jauh dari jalan jalur pantura. Mbahnya Silmi tinggal di daerah Batang, tepatnya Gringsing, deket alas Roban. Kalo teman2 naek kendaraan dari arah Jakarta menuju Semarang or Surabaya, pasti melewati daerah ini. Tak jauh dari situ, kami berjalan-jalan ke arah utara, menuju ke arah dekat pantai. Sepanjang jalan kami berada di ketinggian dengan hamparan pepohonan dan bebukitan di kanan kiri. Tampak pula dari kejauhan, laut yang terlihat lebih tinggi dari hamparan hijaum, mengingatkanku pada Edensor di Laskar Pelangi.

Kembali ke madu, di sepanjang jalan kami temui para peternak madu sedang menletakkan dan mengambil kotak-kotak tempat sarang lebah. Ya, di perkebunan ini ditanam pohon karet, randu (kapuk), tinggi-tinggi. Jadi madu yang dihasilkan pun madu kapuk dan madu karet karena lebahnya menghasilkan madu dari sar-sari bunga karet dan randu. Daerah Gringsing memang terkenal sebagai penghasil Madu asli, terutama madu kapuk. Terkenalnya madu Pramuka merk-nya, atau madu Bina Apiari di daerah Limpung, tak juauh juga dari tempat kami. Kata orang, madu kapuk lebih enak daripada madu karet. Madu karet lebih terasa nylekit kalo bahasa jawanya, atau menggigit mungkin kalo dibahasa indonesiakan. Dan terasa lebih lengket, ngadhel/lengket di mulut kalo diminum. Jadi harganya pun lebih murah. Kalo dari penampilan fisik, madu karet terlihat lebih gelap dari madu kapuk. Ini sekedar hasil pengamatan saya saja dari perjalanan melihat-lihat ternak lebah. Jadi inget seorang teman sekampus dulu, jur peternakan, yang dulu penelitian di sebuah peternakan lebah di daerah sukabumi. Mukanya dikerubutin lebah...ampe ga keliatan n yang keliatan lebah senua....serem. Ima ga nemuin kayak gitu di peternakan lebah ini.

Nah, perjalanan kami lanjutkan. Tujuan kami memang akan menghadiri undangan syukuran di tempat reka bapak yg rumahnya berada di deket pantai. Sesampai di sana, ternyata benar, di depan rumahnya sudah terlihat pantai dan hamparan laut serta rel kereta api. Ya....bagi teman2 yang melakukan perjalanan dengan kereta api dari Jakarta menuju Semarang or Surabaya (Jalur utara tentunya), akan melewati daerh sini. Jadi kalo dari pengalaman ima naek kereta, kalo lewat daerah sini tuh berasa lewatnya di atasnya laut. Wuih.....berasa naek kereta apa kapal ya? Tentunya keliatan kalo siang hari, kalo malam ya...gelap alias ga keliatan.

Tidak ada komentar: